- 17 -

2.4K 423 267
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Jumat, 13 Agustus 2021

Renjun berdiri di depan 640 Art Hall Gangnam, dirinya mengambil napas dalam dan menghembuskannya perlahan. Tangan kanannya terdapat sebuah amplop kuning berisi undangan acara bukaan pameran tanpa nama pengirim.

Jujur, Renjun sempat takut saat dua hari yang lalu melihat sebuah amplop di gagang pintu rumahnya waktu  sehabis pulang kerja. Awalnya ia pikir itu dari Donghyuck atau Jeno, karena biasanya mereka yang mengajaknya ke tempat itu. Tapi saat dirinya bertanya, ternyata bukan mereka yang mengirimnya. Ia juga bertanya pada Yangyang dan Shotaro dengan pertanyaan serupa, dan jawaban mereka juga sama seperti Donghyuck dan Jeno.

Lantas, siapa pengirimnya?

Bahkan ini bukan seperti dikirim melalui pekerja pengirim surat, melainkan dikirim orangnya langsung.

Siapa yang tahu rumahnya selain Donghyuck, Jeno, Yangyang, dan Shotaro?

Tidak ada.

Tidak ada yang tahu karena hanya mereka yang pernah datang ke rumahnya.

Dan setiap ingat itu, Renjun selalu merinding. So creepy.

Tapi kalau dilihat lagi, ini adalah undangan acara pembukaan pameran Nana– fotografer yang sedang naik daun karena bidikannya yang mendapatkan banyak penghargaan dari kontes fotografer yang sederhana hingga bergengsi, sekaligus pria yang Renjun temui beberapa hari lalu di acara pernikahan Donghyuck dan Jeno.

Padahal setelah hari itu mereka tidak ada komunikasi dan tidak ada bertemu secara kebetulan pula. Jadi, kenapa tiba-tiba dirinya mendapat undangan ini?

Apakah dirinya tamu random?

Merasa sudah terlalu lama merenung di depan gedung, dirinya memeriksa jam tangan yang bertengger di pergelangan tangan kirinya. Sudah hampir dimulai. Ia pun segera membawa tungkainya memasuki gedung setelah menunjukkan undangannya ke resepsionis. Mencoba cari tahu siapa yang mengirim undangan ini.

Di dalam gedung itu tampak sangat elegan. Ruangan luas dengan penerangan minim dan diberi sorot lampu pada setiap foto yang dipajang bak vinyet membuat siapapun yang melihat akan terfokus pada foto di depannya.

 Ruangan luas dengan penerangan minim dan diberi sorot lampu pada setiap foto yang dipajang bak vinyet membuat siapapun yang melihat akan terfokus pada foto di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INTERVAL || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang