Dengan berbekal adu urat akhirnya pak Andika sampe juga di rumah sakit. Dokter menyarankan untuk banyak-banyak istirahat.
"Sakit apa dok?". Tanya Isti penasaran.
"Kalian penganten baru ya?". Mereka berpandangan.
"Apa hubunganya dok?". Jawab mereka serempak.
"Ibu nggak merasakan sesuatu?".
"Maksudnya dok?". Isti tambah bingung.
"Maaf ya, coba ibu cek ke bagian obgyn sekarang juga biar jelas, ini yang hamil ibu tapi yang ngidam bapak".
"Hah...yang bener dok". Jawabnya bersamaan lagi.
"Ok saya keluar dulu biar mbak perawat yang nulis resepnya ya bu". Dokter itu tersenyum melihat wajah bingung Isti.
"Mas...bener itu apa yang dokter bilang?".
"Mana mas tau". Jawab suaminya jutek karena menahan rasa mual.
"Padahal aku cuman minta mas yang ngidam lo bukan sakit".
"Tega kamu sayang". Isti tersenyum sambil menggoda suaminya.
"Selamat menikmati". Katanya dengan jahil.
"Aku ke dokter kandungan dulu ya, bener apa nggak apa yang di bilang dokter tadi. Dengan langkah berdebar Isti menuju bagian obgyn.
"Kandungannya udah jalan empat minggu bu".
"Kok saya nggak ngeh ya dokter".
"Berarti bayinya nggak rewel bu".
"Tapi suami saya yang mual terus dok".
"Itu namanya sindrom kehamilan simpatik, dimana sebagian kecil suami mengalami mual dan pusing".
"Penyebabnya kenapa ya dok?".
"Biasanya terlalu stres atau banyak pikiran dan empati ". Isti berfikir, masak suamiku stres. batinnya.
"Ini resepnya bu, jangan lupa banyak makan makanan bergizi ya, biar dedek bayinya sehat".
"Makasih dokter, saya pamit ya". Dengan langkah ringan Isti keluar dari poly kandungan menuju ruangan dimana suaminya masih diberi tindakan.
Sampai di ruangan IGD suaminya masih bersama perawat tadi sambil diberi petunjuk cara minum obatnya."Gimana sus, suamiku boleh pulang kan?".
"Iya bu boleh pulang, ini resepnya ya bu".
"Makasih Sus, mas...bisa jalan kan?". Pak Andika mengangguk dengan lesu. Dengan menggunakan kursi roda mereka berjalan menuju parkiran.
"Maaf pak nunggunya lama". Kata Isti pada supir ayahnya.
"Nggak papa mbak, akhirnya merekapun pulang dengan perasaan masing-masing. Pak Andika wajahnya masih ditekuk, tapi hatinya sangat bahagia mendengar istrinya hamil.
"Kamu tega nyiksa ayah nak, tapi ayah bahagia, sehat di dalam perut bunda ya, gak papa ayah yang disiksa asal bunda sehat". Pak Andika mengelus perut istrinya yang masih rata dengan lembut. Merasakan elusan suaminya, Isti menitikkan air mata tanpa sadar.
Setengah jam mereka tiba di rumah."Kayaknya ayah belum pulang ya pak?".
"Iya mbak, ini sekalian saya jemput bapak langsung".
"Oh hati-hati ya pak".
"Iya mbak, bisa bawa mas Andika mbak?".
"Bisa pak, sekali lagi makasih ya?". Setelah mobil ayah Isti sudah belok lagi, Isti mulai menggoda suaminya.
"Mas...kuat jalan nggak?, masak minta gendong sama orang lagi hamil?". Suaminya hanya meringis mendengar olokan istrinya.
"Dipapah ya, mas pusing beneran lo dek". Dengan pelan mereka masuk rumah. Sampai di kamar Isti merebahkan suaminya dengan hati-hati.
"Sudah solat tadi mas?". Pak Andika menggelengkan kepalanya.
"Aku nggak kuat jalan ke kamar mandi".
"Istirahat dulu ya, terus minum obat, kalau mendingan nanti aku bantu solat". Pak Andika mengangguk. Setelah minum obat pak Andika mencoba untuk istirahat.
Jam 12 dini hari
'Sayang, bangun mas lapar", Isti menggeliat tapi tetap terpejam. Pak Andika sudah sholat dan keliatannya lebih seger.
"Eehhh...bangun, mas lapar lo....". Akhirnya Isti membuka mata.
"Mas udah baikan?" pak Andika tidak menjawab malah memeluknya dengan erat.
"Katanya lapar".
"Ayo mas temenin masak, udah lapar banget nih. Mereka menuju dapur. Setengah jam akhirnya masakan pun selesai.
"Tumben makanya banyak? ". Goda istrinya. Pak Andika masih melahap makanannya dengan cuek. Selesai makan mereka masih di meja dapur.
"Gimana sekarang? " . Tanya Isti pada suaminya.
"Alhamdulillah lebih seger, tapi kok aku pengen minum susu ya, tolong buatin ya sayang ". Tanpa diperintah dua kali Isti membuat permintaan suaminya.
"Makasih ya ". Katanya sambil meniup pelan-pelan.
"Obatnya jangan lupa diminum ya mas"."Ambilin dong yang !".
"Sekalian minum di kamar yuk mas, aku ngantuk banget ". Akhirnya mereka menuju kamar.
"Udah ya aku mau tidur". Tanpa nunggu respon dari suaminya Isti langsung terlelap.
Alhamdulillah akhirnya up juga walau megap². Selamat membaca semoga suka
Jangan lupa komen dan vote ya.... 🙏Fat
Pmks, 08-09-21
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Isti "Revisi'
Teen FictionHidup ini jangan dibuat susah. enjoy aja. ngapain denger omongan orang, belum tentu apa yang diomongin itu benar. orang hanya bisa mencemooh, mengejek, menjugde dan ntah apa lagi. pokoknya hanya dirinyalah yg selalu benar, orang lain selalu sa...