3. MIXED FEELINGS

3.6K 418 0
                                    

3. MIXED FEELINGS

Masuk kelas - tidur - pulang

Itulah rutinitas yang biasa Cerizar lakukan di tempat yang namanya sekolah. Jika orang lain berbondong-bondong masuk sekolah untuk belajar dan menuntut ilmu. Maka tujuan utama Cerizar masuk sekolah adalah untuk berinteraksi dengan teman-temannya dan juga tidur.

Dari sini pasti kalian menganggap kalau Cerizar adalah ketua geng yang pemalas dan bego dalam hal pelajaran. Tapi ternyata sebaliknya, dia sangat cerdas dan pintar. Hanya saja kecerdasannya itu hanya bisa dilihat saat ulangan harian dan ujian saja. Cerizar adalah tipe cowok yang lebih mengandalkan logikanya daripada materi yang bersumber dari buku. Itulah kunci kecerdasan otaknya yang entah bagaimana caranya hal itu bisa bertahan hingga saat ini. Dia memang pemalas, tapi bukan berarti dia tidak pernah belajar.

Berbeda dari biasanya, hari ini Cerizar tidak menghabiskan waktu belajarnya dengan tidur. Sebab dari awal jam pelajaran pertama hingga bel istirahat kedua berbunyi, cowok itu hanya melamun dan tidak melakukan apa-apa. Teman-teman sekelasnya termasuk Dize pun dibuat bingung oleh tingkah cowok tersebut. Tak biasanya Cerizar memikirkan sesuatu sampai sekeras itu.

Sebenarnya saat ini Cerizar sedang memikirkan bocil misterius bernama Himawari yang akhir-akhir ini selalu menampakkan diri di hadapannya. Bayangan bajunya yang basah serta badan kecilnya yang sedikit merinding terus muncul di otak Cerizar. Membawa rasa bersalah dan perasaan heran yang bertabrakan di hati Cerizar. 'Kenapa dia nyampe segitunya ya? Padahal harusnya dia dateng ke kantor polisi aja buat nyari orang tuanya... Tapi diliat dari badannya kayaknya dia baru 7 tahun deh, normalnya sih sekarang harusnya dia nangis, bukan nyebut orang lain sebagai papanya... Aneh banget...' batin cowok itu.

"Yang lebih aneh kenapa gue malah jadi kepikiran bocil itu ya?" gumamnya pelan.

"Lo kenapa Zar? Jam segini tumben belum ngebo?" tanya Dize heran saat melihat tingkah temannya itu yang tiba-tiba menjadi aneh.

"Iya juga ya, kenapa jam segini gue masih bangun?" gumam Cerizar dengan ekspresi seperti orang bodoh.

Tak mau ambil pusing, Dize pun langsung menyentuh dahi Cerizar. Cowok itu mengerutkan alisnya lantas berucap. "Gak panas tuh, muka lo juga masih nyebelin dan kagak ada pucet-pucetnya. Tapi kenapa lo jadi aneh gini?"

"Lo gak pa-pa kan? Kok gue ngerasa kalau hawa-hawanya gak enak gini ya... Ngeri gue..." lanjut Dize.

"Gak, gak pa-pa. Ayo Dize" ujar Cerizar yang kini sudah bangkit berdiri.

"Ayo kemana?"

"Bolos"

Cerizar pun berjalan keluar kelas sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Diikuti oleh Dize dibelakangnya.

—>>🌻<<—

"Udah gue duga kalau dia masih ada disitu" ucap Cerizar saat melihat Himawari yang masih ada di posisinya sejak tadi pagi.

Setelah memutuskan untuk bolos. Cerizar menyuruh Dize untuk pergi ke markas duluan dan bilang kalau ada hal yang harus dia selesaikan. Dan hal tersebut tak lain tak bukan adalah Himawari. Cerizar memang berkata kalau dia berharap tidak bertemu lagi dengan gadis itu. Namun rasa bersalah cowok itu berhasil menandingi rasa gengsi yang ada di hatinya. Hingga pada akhirnya Cerizar pun memilih untuk menemui gadis itu dan meminta penjelasan.

Kenapa dia terus-terusan mengikuti Cerizar dan menganggap kalau Cerizar adalah papanya? Kenapa dia sangat keras kepala dan rela kehujanan hanya untuk berada di sekitar Cerizar? Kemana orang tuanya? Dan masih banyak hal lagi yang perlu dibeberkan dari gadis misterius itu.

TROUBLEMAKER DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang