Publish : 8 Agustus 2021 Revisi : 15 November 2021
Dua hari ini, Gina menginap di rumah Winter. Mama dan ayahnya tidak tau kalau Gina tidak tinggal bersama Jaemin. Gina sangat lega karena Jaemin tidak memberitahu mama dan ayah.
Karena hari ini mama dan ayah pulang, Gina juga pulang ke rumah. "Ter, gue pulang ya."
Winter mengangguk, "hati-hati Gin, oh ya Yang anterin Gina sampai depan rumah dengan selamat ya, awas aja kalo ada lecet-lecet nanti aku ngambek sama kamu."
Sungchan bergumam malas lalu masuk ke dalam mobilnya di ikuti Gina. Hanya perlu lima belas menit perjalanan, Gina sampai di rumah. "Makasih Chan," Sungchan mengangguk sambil tersenyum.
Gina masuk ke rumah dan melihat Jaemin sedang menonton tv bersama teman-temannya. Gina pura-pura tidak melihat mereka dan langsung ke kamarnya.
Gina kelelahan, tak terasa ia tertidur dan bangun karena mendengar suara mobil masuk ke halaman rumah. Melihat dari jendela dan benar dugaannya, kalau itu suara mobil ayahnya.
"Mama, ayah, Gina kangen kalian."
Mama dan Ayah langsung memeluk Gina dengan erat. Ayah menatap ke arah tangga yang ternyata ada Jaemin. Langsung saja ayah menyuruh Jaemin untuk mendekat. Jaemin hanya menurut, dia berdiri di belakang Gina dan mulai memeluk ayah dan mamanya tentu saja sekalian memeluk adik tersayangnya.
Badan Gina seketika menegang, beberapa detik kemudian Gina melepaskan pelukannya dan sedikit mendorong tubuh Jaemin. "Mama bawa oleh-oleh nggak?" Tanya Gina membuat mamanya langsung mengambil beberapa paper bag.
"Mama beli sweater kembaran untuk kita berempat, mama juga beli sepatu baru buat kalian berdua."
"Makasih mamaku sayang," Gina mendekat dan langsung memeluk mamanya lagi.
"Ayah nggak di sayang ya?" Ucap ayah Jaehyun dengan nada sedih. Gina terkekeh lalu memeluk ayah Jaehyun dari samping. "Aku sayang ayah."
Setelah itu Gina pergi ke kamar untuk mencoba sweater pemberian mamanya. "Sekarang tinggal coba sepatunya."
"Wah keren banget, mama memang the best deh kalau beli barang-barang buat gue," Gina tersenyum senang tanpa ia sadari dari tadi Jaemin melihat ekspresi wajahnya melalui pintu yang sedikit terbuka.
🌧️🌧️🌧️
Gina bosan, mama dan ayahnya dari tadi berada di kamar. Tidak ada hal yang bisa ia kerjakan selain menonton drama, main game, dan menonton tutorial memasak di YouTube. Setelah berfikir keras, Gina akhirnya menghubungi Chenle agar berkunjung ke rumahnya.
Tiga puluh menit, Chenle datang sesuai apa yang sudah Chenle bilang tadi saat Gina telpon. Dengan terburu-buru Gina turun ke bawah dan membuka pintu.
"Wah bawa apaan tuh," Chenle mendengus lalu menyingkirkan sedikit tubuh Gina dan masuk ke dalam rumah.
"Nyokap sama bokap elo mana?"
Tiba-tiba dua orang yang baru saja di tanyakan Chenle keluar dari kamar dan langsung berjalan menuju mereka dengan raut wajah senang. "Wah siapa ini, pacar nya Gina ya?"
"Bukan ayah, Chenle itu sahabat aku."
Chenle membungkuk lalu menyalimi tangan mama dan ayah nya Gina. "Sopan sekali, kamu jadi mantu saya mau?" Goda Jaehyun.
Mama mencubit pinggang ayah, dan itu membuat Gina tertawa. Sedangkan Chenle masih terdiam dengan wajah yang memerah.
"Jangan gitu yah, mereka kan masih kecil."
"Iya ma."
"Gin nanti minta bibi buatkan minum untuk Chenle ya, mama sama ayah mau nonton film di ruang keluarga."
"Iya ma, Le mau minum apa?"
"Apa aja deh."
"Oke air putih ya."
"Ya nggak air putih juga kali, ya jus kek atau susu gitu."
"Ya kan tadi katanya terserah, ya udah air putih lah."
"Gue balik nih ya!"
Gina menahan lengan Chenle, "gitu aja ngambek, bentar gue bilang ke bibi dulu. Coklat panas mau?"
Chenle mengangguk, lalu mengeluarkan handphone untuk bermain game agar tidak bosan. Gina kembali sambil membawa nampan berisi dua gelas coklat panas.
"Silahkan di minum tuan muda."
"Iya bi Gina."
"Heh!" Gina melotot tidak terima karena ia di anggap sebagai asisten rumah tangga sedangkan Chenle langsung tertawa terbahak-bahak.
Tak terasa sekarang jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Chenle berniat pamit pulang, tapi ayah Jaehyun malah menyuruhnya menginap.
"Ya sudah tapi nanti lain kali menginap di sini ya."
Chenle hanya mengangguk, "iya om."
"Panggil ayah, jangan om emangnya saya om kamu apa."
Gina langsung menarik tangan Chenle dan menyuruhnya langsung pulang. "Le hati-hati ya. Oh ya besok jemput gue dong, ayah nggak bisa nganterin soalnya besok ada meeting penting."
"Enak aja, emang gue supir pribadi lo apa!"
"Ih gitu ya sekarang sama gue, ya udah gue berangkat naik angkutan aja deh."
"Oke, besok gue jemput."
"Yes, makasih tuan muda. Udah sana-sana pulang nanti mami nyariin."
Gina tertawa puas melihat Chenle yang sedang menyumpah nyerampahi dirinya. Tak sengaja Gina melihat ke arah kamar Jaemin, di sana Jaemin sedang memandangi nya lewat jendela dengan ekspresi datar. Gina tidak perduli, toh Jaemin bukan siapa-siapa nya lagi.
Gina pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan sikat gigi, lalu tidur. Saat sudah yakin kalau Gina sudah tertidur, Jaemin masuk ke dalam kamar dan mengambil handphone Gina, dia mengetik kan sesuatu di ponsel itu.
Tuan Muda Lele🐬 Online
Besok gak usah jemput gue Le|
Gue berangkat sama Jaemin, ayah yang
suruh|
|Oke.
Setelah itu Jaemin menghapus chatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.