⚠️SEBELUM MEMBACA LEBIH BAIK DI MASUKAN KE READING LIST ATAU DOWNLOAD DULU YA! JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM SEMUANYA!⚠️
Menceritakan seorang lelaki bernama Arsenio Zeus Aldebaran-- sang ketua Graventas-- yang terkenal akan kekejamannya. Seorang lelaki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat segerombolan lelaki tampan sedang berjalan beriringan di lorong IPS, mereka anggota inti graventas.
Kini Arsen dan teman temannya sedang berjalan menuju kantin. Namun nampaknya ada yang mengganggu jalan mereka, seorang gadis dengan paper bag di tangannya.
Arsen menaikan sebelah alisnya. Dia memandang gadis di depan nya ini dengan wajah datar dan juga tatapan nya yang tajam bak elang.
"H-hai, Kak? I-ini—aku punya oleh oleh dari Singapura. Kemarin Papa habis dari sana. Ini spesial loh buat kakak, di-diterima ya kak?" adik kelas dengan name tag 'Nindy' itu menunduk, tak berani menatap mata tajam milik ketua graventas itu.
Tangannya menyodorkan sebuah paper bag. Arsen memandang paper bag itu dengan malas. Tanpa sepatah kata pun, dia melenggang pergi dan meninggalkan gadis itu bersama sahabatnya.
"Neng, siapa namanya?" Kenzo tersenyum sok kegantengan pada adik kelas yang memakai bandana lilac itu.
Gadis itu memandang nya datar, "Nindy." ketus gadis itu.
"Hehe—neng Nindy, dari pada mubazir, mending buat kita kita aja ya? Nanti pasti Arsen ikutan makan kok," Celetuk Kenzo lalu mengambil paper bag itu dengan perlahan.
Nindy berdecak, "Ya udahlah nih!" katanya.
Setelah mengatakan itu dengan ketus, Nindy pergi dari hadapan mereka dengan gaya nya yang begitu angkuh.
"Dih, cakep kali dia?" Canva memandang Nindy dengan sinis.
"Lumayan sih, Va," sahut Kenzo seraya menatap punggung Nindy yang berbelok memasuki toilet seraya menghentak hentakan kakinya lantaran kesal.
Bagaimana tidak kesal? Dia sudah memberanikan diri dan menyiapkan semuanya dengan matang untuk memberi oleh oleh itu untuk Arsen, tapi malah ditolak begitu saja. Kesal dan malu menjadi satu.
"Halah, lo mah semua juga di bilang cakep! Mimi peri juga lo kata cakep!" Canva meraup wajah Kenzo.
"Sial, gue gak semurahan itu ya!"
•••••
Di lain tempat, Arsen yang sedang berjalan seorang diri ke kantin tak sengaja melihat siluet gadis yang tidak asing baginya.