02. Welcome

39 12 3
                                    

Akari berlari menuju gerbang masuk, namun tiba-tiba ia di cegat oleh seorang penjaga di sana.

"Maaf nona, bisa tunjukkan surat bukti?" tanya penjaga tersebut.

'Surat bukti? Oh! Undangan kemarin! Penjagaannya cukup ketat ya..' batin Akari sambil merogoh tas selempang mininya.

Deg!

'are? ARE!!! Kok undangan nya tidak ada?!! Oh! Apa terjatuh saat menabrak gadis menyeramkan tadi?!! Yabai!! Bagaimana sekarang' batin Akari panik.

Puk!

'Huh?' Akari menoleh ke belakang ada seorang gadis yang memakai bando telinga kucing berserta ekornya.

"Hei!! Ini milik mu bukan?" tanya gadis itu sambil menunjukkan surat undangan milik Akari.

"Woah!! Surat undangan ku!!" Akari pun mengambilnya.

"Tadi aku menemukannya di parkiran, dan aku melihat mu sedang kepanikan. Jadi aku fikir itu milik mu" jelas gadis tadi sambil menunjukkan 'catface' miliknya.

"Ahaha- aku memang ceroboh- oh iya, terimakasih banyak!" ucap Akari sambil sedikit membungkuk.

"Doitashimashite! Jangan ceroboh lagi ya! Jaa nee!" ucap gadis itu lalu pergi.

"Ah- ha'i!"

'Baka!! Baru hari pertama sudah ceroboh!!' Akari merutuki dirinya.

"Ekhem, nona?" tanya sang penjaga tadi.

"Ah! Iya! Ini suratnya!" ucap Akari memberikan surat undangan tersebut ke penjaga.

"Oh, jalur undangan ya. Silahkan masuk" ucap penjaga tadi mengembalikan surat Akari.

"Ha'i!!" balas Akari sambil masuk ke dalam 'Stars Idol Akademi'.

Oh, tunggu- dia.. MELUPAKAN KOPER NYA.

"Wah!! Sangat indah!!" kagum Akari.

"Oi!! Kau yang di sana!!" panggil seorang gadis sambil menyeret dua buah koper.

Akari menengok ke kanan dan ke kiri, lalu menunjuk ke dirinya.

"Watashi?" ucap Akari.

"Iya kau! Koper mu tertinggal di gerbang tadi!" ucap gadis itu sambil menyerahkan koper milik Akari.

Poof!!

Wajah Akari semerah tomat.

'KENAPA HARI INI AKU CEROBOH SEKALI!!!' batin Akari.

"Ahaha- gomennasai- sepertinya hari ini menjadi hari sial ku" ucap Akari.

"Apa kau tidak enak badan?" tanya gadis tadi.

"Ah! Tidak kok! Aku baik-baik saja!" balas Akari sambil tersenyum kikuk.

"Oh, baiklah kalau begitu. Sampai jumpa nanti!" ucap gadis itu lalu pergi meninggalkan Akari.

"Memalukan, pertama undangan sekarang koper. Entah barang apalagi yang akan hilang nanti" gerutu Akari.

"Oke. Mari coba lupakan kesialan tadi. Sekarang ayo masuk!" Ucap Akari menarik kopernya dan masuk ke gedung itu.

- I Wanna Be Idol! -

"Perhatian. Semua murid. Di mohon berkumpul di aula utama. Terima kasih"

Suara dari speaker terdengar. Dengan segera Akari mengikuti murid lain pergi ke aula. Di dalam aula, beberapa orang dewasa berdiri di atas panggung.

I Wanna Be Idol!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang