Mr. Samoyed {NoMin} [END]

→ 2 ←

"nono.. miss bun.. nana pulang" ucap jaemin memasuki unitnya, ia mencari keberadaan anjing barunya tapi tetap tak menemukannya sampai saat ia masuk ke kamarnya.

"ASTAGAA! nono kok tidur di situ? kamu buka kandangnya miss bunbun ya?" jaemin memasukan miss bunbun ke kandangnya.

"ayo nono! kita mandi, badan nana udah lengket. nanti habis mandi, kita makan! yeyy... " jeno berdiri lalu berjalan, jaemin megangkat sebelah alisnya bingung.

"nono kok jalannya kayak orang di sunat sih, masak cuma nana pegang tapi sakitnya kayak gitu?" ucapnya.

keran air dingin dan panas ia nyalakan, tak lupa shampo anjing yang ia beli tadi ia tuangkan ke dalam bak mandi.

saat air sudah full, ia mematikan kerannya.

"nono.. ayo masuk" jeno menurut dan masuk ke dalam bak mandi, tangan jaemin bergerak membersihkan badan jeno.

"nono udah harum, nana basah deh.. ayok ke shower, nana mau mandi sekalian kamu bilas di sana" jaemin melepas semua pakaiannya, jantung jeno benar-benar tak bisa ia kontrol saat melihat tubuh jaemin yang naked.

"kok bengong sih! ayo sini" jeno berjalan dengan senang mendekati jaemin.

🐾

"selamat makan nono! nanti selesai makan, nana punya hadiah buat kamu" jaemin memberikan makanan anjing pada jeno dan wortel organik yang segar untuk miss bunbun.

"kalian makan dulu ya, nana mau bersihkan kamar mandi dulu" sambil makan, jeno selalu menatap sinis pada kelinci itu.

bukan karna masalah tadi ia menggigit miliknya, tapi miss bunbun dapat banyak kecupan dari jaemin sedangkan ia hanya di beri kecupan singkat.

"grrr.. " jeno benar-benar tak suka pada kelinci itu, kakinya ia gunakan untuk menyenggol piring miss bunbun sampai semua wortel itu menggelinding ke bawah kasur, senyum penuh kemenangan terpasang jelas di wajah samoyednya.

miss bunbun yang benar-benar lapar langsung pergi ke bawah kasur jaemin untuk menuntaskan makanannya.

tak lama jaemin datang saat ia menyelesaikan masalah kamar mandinya, alisnya berkerut saat ia hanya melihat nono.

"ehh! miss bunbun mana?" tanyanya pada jeno, yang di tatap hanya menoleh pada pintu balkon yang terbuka. awalnya jaemin tak paham, tapi ia mulai sadar dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"AHHHH!! miss bunbun keluar?!!" jeno dengan jahilnya mengangguk, jaemin langsung pergi ke balkon dan melihat ke bawah. yang penglihatannya dapati adalah beberapa orang berkumpul sambil membicarakan sesuatu, dengan cepat ia keluar dari unitnya dan turun.

jeno benar-benar kesal saat jaemin mengabaikannya demi kelinci putih itu.

"pak, ada apa ya?" tanya jaemin pada pak satpam yang tadi.

"itu dek, tadi ada putih-putih jatuh. hewan kayaknya" jantung jaemin ga mau berhenti berdegub.

"kirain apaan, tiba-tiba dia terbang ke atas. kayak, wusshhhh.. gitu" jaemin memiringkan kepalanya bingung.

"terbang? kelinci kan ga bisa terbang" pak satpam itu ketawa.

"bukan kelinci dek, itu burung merpati punya orang apartemen sebelah" jaemin bisa bernafas lega sekarang.

"oke deh pak, saya naik dulu. saya blom siapin makan malem" pak satpam tadi mengangguk.

jaemin melangkah masuk unitnya dan mendapati miss bunbun ada di atas kasurnya sambil mengunya wortel terakhir.

"nono bohong ya sama nana" jeno mengangguk. bukannya marah, jaemin malah tertawa.

"nono jahil banget sih" ucapnya sambil mengusap-usap bulunya.

"ohh ya! hadiahnya nono!" jaemin keluar kamar mengambil sebuah benda lalu masuk kembali.

"ini dia buat nono!" jaemin memasangkan benda itu pada jeno.

"emm.. kurang sesuatu" jaemin mengambil sebuah buku masak-masak miliknya di rak.

"jadi deh.. "

"hehe, gantengnya" ucapnya sambil mengecup pucuk kepala jeno.

"nana mau beliin kalung anjing tapi nanti dulu deh, besok nana mau cari kerja dulu" jeno bisa melihat wajah sedih jaemin.

"oke! ayo tidur" jaemin berdiri lalu naik ke ranjangnya.

"naik nono, kita tidur berdua" jeno dengan senang hati naik ke kasur.

'jaemin harus jadi sekertais gue!'

TBC.