→ 4 ←

5.3K 749 33
                                    




ting!

"ohh! na jaemin bukan? sekertaris kedua? saya sekertaris pertama tuan lee, Jung Sungchan" ucapnya dengan senyum lebar si wajah tampannya.

"emm.. tapi saya bukan sekertaris, mungkin belum. lagi pula banyak yang ngantri buat ngelamar jadi sekertaris juga kan?" sungchan berfikir, apa alasan yang bisa ia pakai.

"emm.. mereka semua udah di tolak tuan lee" jaemin mulai cemas, haruskah ia mundur? ia yakin kalau ia akan di tolak juga.

"yaudah deh, saya permisi" ucap jaemin pamit.

"l-loh! kok pergi?"

"saya mundur aja deh"

"jangan dong! lagi pula saya yakin nanti di terima, percaya deh" sungchan menghalang pintu lift.

"coba ya.. sekali aja" jaemin mengangguk saja.

"masuk aja di pintu itu" jaemin merapikan pakaiannya lalu berjalan menuju ruangan yang ia yakin itu ruangan si CEO.

tok tok tok

"masuk." setelah mendengar perintah, ia membuka pintu lalu masuk. yang ia lihat hanya ruangan rapi dan kursi besar yang menghadap membelakanginya.

"kamu.. na jaemin bukan?" jaemin mengangguk, padahal sang CEO tak bisa melihatnya.

"kamu saya terima" jaemin kaget, langsung di terima? "a- AHAhaha.. prank kan?" hening...

"siapa bilang ini prank?" ucapnya bersamaan dengan kursi yang memutar menghadapnya.

"ehh! orang di lift tadi?!" jeno tersenyum lalu mengangguk. "selamat ya.. kamu bisa mulai kerja besok, untuk hari ini sekertaris pertama saya akan bawa kamu keliling buat ngenalin semua tempat di gedung ini"

"t-terima kasih tuan lee" ucapnya sambil membungkuk.




"kita mulai dari lobby?" jaemin mengangguk. belum sempat mereka berjalan, sungchan sudah melihat jeno yang mengodenya untuk menjauhkan jaemin agar ia tak terlihat. sungchan yang paham langsung mengajak jaemin ke tangga darurat, ia yakin kalau jeno akan kembali ke apartemen jaemin sebelum jaeminnya curiga.

"kenapa kita ke tangga darurat?" sungchan kalang-kabut untuk menjawab pertanyaan jaemin. "s-sehat! karna ini masih pagi jadi olah raga.. saya setiap pagi gitu kok!" jaemin hanya mengangguk paham.

"ohh.. oke, tapi kita ada di lantai paling tinggi" sungchan lupa kalau ia satu lantai dengan sang ceo.

"tapi kalau kamu juga terbiasa kayak gini, kayaknya aku juga harus terbiasa" sungchan menghela nafas lega. "i-iya! kamu juga harus terbiasa, ayok! 49 lantai lagi"

🐾

"NONO!! ihh seneng deh! nana dapet pekerjaan, jadi sekertaris lohh" pamernya.

wuff!

"hehe, sekarang nana mau beli kebutuhan mu dulu" jaemin mengeluarkan ponselnya, jeno naik ke sofa dan duduk di sebelah jaemin.

"aku udah pilihin tadi, tinggal beli. di tunggu ya paketnya, mungkin lusa sampe"

"ohh ya! makanan" jaemin mengambil beberapa wortel organik dari kulkas dan satu mangkuk makanan anjing.

"makan ya.. nana mau masak dulu" ia berjalan ke dapur meninggalkan kedua hewan peliharaannya.

"udah jam segini, dikit lagi dia dateng.. masak apa ya? dia kan sukanya taoge.. bikin sup aja deh" jaemin mengeluarkan semua bahan-bahan dari kulkas, tangannya yang sangat lincah bermain dengan alat-alat dapur.

"sekalian sama telor dadar deh" kompos satunya ia gunakan untuk memasak telur dadar, matanya tak pernah lepas dari alat-alat tersebut.

jeno yang sudah selesai makan hanya melihatnya dari belakang.

'hmm.. calon istri idaman' -batin jeno.

ding dong!

"ehh! cepet banget?" jeno menatap jaemin yang bergegas menuju pintu.

"jiji!! ayok masuk, kak nana bikin sup taoge buat jiji" ucapnya pada pria muda itu, jeno mencibik kesal.

TBC.

Mr. Samoyed {NoMin} [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang