→ 3 ←

5.7K 797 21
                                    





puff!

"udah tidur?" jeno melihat wajah jaemin sambil menyingkirkan poni yang menutupi bulu matanya yang lentik dan cantik, senyum manis ia tunjukan walau tak ada yang melihat.

"good night, nana" bisiknya sambil mengecup pucuk kepala jaemin.



jeno mengambil celana pendek dan hoodie milik jaemin lalu keluar, ia jalan menuju lobby dan meminjam telfon untuk menelfon sekertarisnya.

"halo chan?"

"BANG! GILA LO! GUE TINGGAL BELI MAKAN MALAH NGILANG, GA TAU GUE DAH DEG-DEGAN NYARIIN LO DARI TADI, HAH!!"

"bangsat! kuping gue sakit, gini aja.. lo ke apartemen yang deket restoran tadi, gue di lobby. banyak yang harus gue jelasin dan harus beres besok, jangan lupa bawa brosur buat karyawan baru, gue mau ngangkat satu orang buat jadi sekertaris gue"

"lah! nasip gue gimana bang? gue di pecat?"

"enggak, nyari sekertaris kedua doang. lo tetep sekertaris gue, tapi ada satu orang yang harus gue jadiin sekertaris. kabarin di group perusahaan kalo bakalan ada sekertaris baru lusa"

"tapi ekhemm.. bonus?"

"ck! iya gue kasih bonus, asal semua sudah harus lancar. cepetan dateng, gue tunggu di lobby"

"siap bang! meluncur"

pipp

sambungan terputus dan jeno tersenyum senang.

"makasih mbak telfonnya" ucapnya pada dua wanita di resepsionis itu.


🐾

"pagi nono, ayo bangun" ucap jaemin membangunkan, sayangnya jeno tak bergeming.

"cup~ ayo bangun nono sayang" jeno terkejut lalu bangun, dengan cepat ia menjilati wajah jaemin.

"ihh geli nono, kamu jaga rumah ya.. nana mau cari kerja dulu" jeno mengangguk.

"pinter, makanan udah nana siapin jadi tunggu nana pulang okay?" lagi-lagi jeno mengangguk.

jaemin bangkit dari kasur lalu membersihkan diri, berpakaian rapi dan sarapan. jeno dan miss bunbun hanya duduk diam menatap jaemin yang sibuk mondar-mandir.


"oke! nana pergi dulu~ " jaemin membuka pintu dan mendapati sebuah brosur di depan pintunya.

"ihh!! nana harus cepet! sebelum orang lain yang dapet pekerjaannya" jeno yang mengintip tersenyum senang, dengan cepat jeno berubah dan memakai jas yang di bawa sang sekertaris kemarin malam.

"gue juga harus cepet" jeno keluar lalu memencet tombol lift.

ting!

"ehh!" kaget jeno, ia tak tau kalai ia akan satu lift dengan jaemin. jeno masuk dan pintu tertutup secara otomatis. canggung.

mata jeno tak sengaja melihat layar ponsel jaemin, ia melihat jaemin sedang mencari sesuatu di aplikasi tokoped*a.

"kalung anjing?" jaemin dengan cepat menoleh kesamping.

"i-iya, saya punya anjing baru. buat hadiah doang sih, sekalian beli mainan buat anjing" jeno mengangguk.

"dulu saya punya anjing, kalo mau.. kamu mau ke rumah saya ambil mainan anjing lama saya?" jaemin berfikir.

"enggak deh.. nono anjing yang spesial, dia layak di kasih mainan baru" jeno berteriak senang dalam hatinya dan jaemin tak tau itu.

"kamu pemilik yang baik" jaemin tersenyum cerah sambil berucap terima kasih, wajah jeno memerah, dengan cepat ia memalingkan wajahnya.

ting!

"s-saya duluan" belum sempat jaemin berucap, jeno sudah keluar dari lift.

"aneh.. " gumam jaemin.


jeno berlari keluar lobby sambil menampar pipinya.

"gue dah gila kayaknya.. "

"BANG JEN!!" jeno menoleh dan menghampirinya.

"sungchan, cepet ke kantor! sebelum nana ke kantor duluan" sungchan sang sekertaris hanya merotasikan matanya malas.

"jangan lupa sabuk pengaman, gue ngebut" jeno memasang sabuknya dan menggenggamnya erat, hanya jeno yang tau seberapa gilanya sungchan saat mengebut.

"jangan bunuh gue sekarang, gue blom nikah"

"alay lo, bang jen"

"yaudah cepetan! nana udah keluar lobby"

"ck! iya-iya"


🐾

"permisi" ucap jaemin ada salah satu resepsionis di situ.

"iya? ada yang bisa saya bantu?"

"emm.. ini-"

"ohh! sekertaris baru itu ya! masuk lift di ujung sana, lantai 50 dan sisanya akan di bantu sekertaris Jung" potong si resepsionis saat melihat jaemin mengeluarkan kertas brosur, jaemin yang kaget langsung mengangguk dan berterima kasih.



TBC.

Mr. Samoyed {NoMin} [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang