Bagian 2

187 20 0
                                    

•     •     •

  Sedikit bercerita tentang Glen, si gadis cantik. Glen adalah anak dari orang kaya, ayah nya memiliki perusahaan, namun kekayaan itu hanya Glen rasakan hingga kelas 11 SMA, ia nekat pergi dari rumah Karna sudah muak dengan aturan yang di buat keluarga, bagaimana tidak, keluarga Glen sangat menuntut anak keturunan nya menjadi pintar dan bisa mewarisi perusahaan nya. Kecerdasan yang dimiliki ayah nya memang ada di otak Glen, namun Glen tak seindah apa yang mereka pikir.

  Pagi tiba. cuaca yang cukup bagus untuk hari pertama Glen bekerja, Glen yang sudah terbiasa tinggal sendiri tak masalah jika harus meninggalkan rumah dengan keadaan sedikit kotor,ia juga tidak sarapan banyak mengigit sedikit roti tawar tanpa selai. kali ini Glen berangkat menggunakan bus, ia menunggu di halte bus tepat 2 menit sebelum bus itu datang. Ketika di perjalanan, Glen di ingatkan oleh bumi yang sempat membuat nya kesal.

" apakah dia akan datang di kantor hari ini? bukan kah dia anak pemilik? mungkin tidak, aku tidak usah susah payah melihat muka menyebalkan itu,  damn! " gumam Glen ketika terlintas di pikiran nya tentang bumi

   Namum apa daya, apa yang ia ucapkan tak di kabulkan tuhan, baru saja di pikiran bumi ternyata ada di dalam mobil yang tepat berhenti di samping bus nya, terlihat sangat keren menggunakan jas hitam dengan dasi yang rapi, duduk di belakang sembari membaca dokumen untuk bahan kerja nya hari ini, sontak Glen kaget dan tak berkutik, ia yakin dia akan mengambil alih perusahaan dan dia akan terus bertemu si pria menyebalkan yang ia benci. Lampu hijau menyala, mobil yang di tumpangi bumi melaju cepat, dan bus yang di tumpangi Glen masih di belakang, Glen yang sangat tidak siap akan bertemu bumi lagi mulai bergemetar, badannya panas dingin sedikit mengeluarkan keringat, yang Glen pikirkan haya " bagaimana aku bisa menghindari seseorang yang sudah ku genggam erat pinggang nya, si manusia yang membuat ku bodoh di depan karyawan lain "
       Sesampainya di depan kantor, Glen menarik nafas nya sembari menatap pintu masuk perusahaan bumi.

" tarik nafas.... lepas!... come on Glen, lu pasti bisa, faighting!! " suara kecil nya menyemangati diri sendiri.
        Ketika masuk, Glen di beri sambutan oleh kepala ruangan lantai 3, ia yang akan memperkenalkan lingkungan kerja nya, di sini Glen di beri id card sebagai tanda pengenal ketika ia masuk dan keluar, ia juga di beri tahu bagian apa ia bekerja dan tempat ia duduk. ia berada di kelompok sketsa yang akan membuat simbol baru untuk pameran cabang perusahaan bumi, di sini ia berkenalan dengan 4 orang yaitu Diva, Amel, Jack dan Jhon. mereka berempat sudah cukup lama bekerja di bagian sketsa, Amel adalah salah satu karyawan andalan karena sketsa dan gambarnya cukup bagus, namun entah lah bagaimana dia akan berteman dengan Glen yang juga ahli membuat sketsa.

" hai gays, kenalin aku Glen, aku tinggal di perumahan Sadewa blok 2, nomor 4 " melambaikan tangan dan tersenyum

" hai Glen, gua diva dia Jack dan John, dan dia yang ada di depan mu, Amel andalan dari bagian sketsa " memperkenalkan diri sembari menunjuk 3 Anggota lainnya

" Yap Glen, kamu akan bekerja di sini, dan ini tempat duduk mu, kamu boleh bertanya apa saja kepada Amel, Karna dia yang tau segalanya di bagian sketsa, dan Amel tolong bantu Glen ya " kepala ruangan tersenyum pada Amel dan menyerah segalanya pada Amel

" baik Bu, saya akan laukan, semoga betah Glen " menjulurkan tangan dan mulai bekerja sama

" thx Amel " Glen meraih tangan Amel dan berjabat tangan, mereka mulai mengerjakan tugas masing masing.

    Tak lama dari situ, Glen dan tim sketsa di panggil ke ruang meeting untuk mendiskusikan logo cabang perusahaan.

tak! tak! tak! terdengar suara ketukan di meja
" perhatikan, di sini saya mau kalian membuat sketsa logo untuk cabang, membuat yang cukup menarik dan bisa membuat orang senang atas kehadiran perusahaan cabang kita, saya tidak mau logo cabang tidak memuaskan, mengerti? " menjelaskan dengan tegas di kursi pemimpin.

Bumi Dan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang