18

384 32 0
                                    

"dah turun sana" titah pemuda dengan rambut hitam nya itu.

"Iya ini mau turun elah,nanti jemput ya kak ? Hihi"
Pinta hina sambil nyengir ala" monyet yedam yg baru dia beli di pasar terapung seminggu yg lalu.

Yeonjun hanya memutar bola matanya,selepasnya dia dorong paksa hina untuk untuk keluar dari mobil dan segera melajukan kendaraan pribadi miliknya untuk kembali ke rumah adik sepupunya itu,tentu saja dia ingin kembali tidur,dasar yeonjun padahal pagi pagi begini enak nya kan mandi habis itu sarapan,berhubung dia kelas nya siang jadi tidak ada salah nya untuk kembali terjun ke alam mimpi,ya,,,itu kata yeonjun bukan kata saya :).

Kita tinggalkan yeonjun yg ingin menjelajahi alam mimpinya,balik lagi ke hina.

Hina berjalan ke gerbang sekolah nya menghampiri somi yg sedang menunggu hina dengan tas biru di pundaknya.dia tersenyum setelah melihat hina lalu menggandeng tangan hina mengajaknya untuk masuk ke kelas.

"Gimana kemaren? Jadi ngomong sama jihoon nya? Terus dia jawab apa? Lu ngomong nya gimana? Dia sakit?sakit apa?" Tanya somi dgn pertanyaan yg berturut turut.

"Ck,lu kalo nanya satu satu dong somay basi"
Kesal hina karna begitu banyak pertanyaan yg somi lontarkan kepadanya,ya walaupun masih terlalu banyak pertanyaan yedam kalau sedang mengobrol dengan nya sih.

Yedam lagi yg kena :)

















Ngomong" tentang kemarin,hina tidak jadi bertemu dengan jihoon sebab ada yeonjun kakak sepupu nya datang kerumah nya untuk tinggal sementara waktu,karna ibunya dan ayahnya yeonjun ada pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga mereka harus keluar negeri dan menitipkan anak semata wayangnya ke bundanya hina. Kan gak enak,ada sepupu yang datang malah hina tinggal pergi,lagi pula bertemu jihoon bisa kapan saja.

Begitu sampai di kelas,hina menaruh tas nya di atas meja,dan tentu saja dia mengajak somi untuk pergi sarapan ke kantin, pasalnya tadi pagi yeonjun memaksanya agar cepat" berangkat bahkan belum sempat sarapan atau hanya sekedar minum susu.

"Heh na Lo belum jawab pertanyaan gua" tagih somi yang sudah penasaran

"Gua gak jadi ketemu sama jihoon Som, soalnya kemaren ada sepupu gua Dateng ke rumah" jawab hina apa adanya

Somi hanya mengangguk percaya

"Eh gimana lu sama jaehyuk?" Ujar hina mulai mendapat topik

"Gatau na gua bingung,jaehyuk akhir akhir ini sifatnya aneh banget" respon somi dengan bibir yang ia monyongkan

"Loh kenapa?aneh gimana maksud Lo?"

Emng sih,hina juga merasa kalau akhir akhir ini mereka tidak seperti biasanya, biasanya kan setiap hari mereka pulang bersama,tapi belakangan ini somi lebih sering ikut menebeng dengannya bila pulang sekolah,kalau berangkat pun dia selalu di antar oleh kakaknya,jeon Jungkook.

"Aneh na,sikap dia tu dingin banget, terus setiap gua mau ketemu pasti ada aja alesannya,padahal dulu dia sering ngajak gua jalan" somi menidurkan kepalanya di atas meja

Tak jauh dari tempat yang di duduki oleh hina dan Somi,mereka melihat orang yang tengah dibicarakan,panjang umur sekali orang ini,siapa lagi kalau bukan jaehyuk.

Jaehyuk terlihat sedang memesan sesuatu di temani oleh Asahi,dia sempat menoleh dan melihat ke arah somi,namun(?) dia tidak melambaikan tangan nya sebagai sapaan atau sekedar senyum juga tidak ia tunjukan kepada somi,kenapa dia ini?pikir somi.




















"Ji" panggil hina

Setelah selesai sarapan dia langsung menuju kelas jihoon.

Jihoon yang di panggil pun keluar menemui hina dan mengacak kecil rambut hina.

"Kenapa sayang" jawabnya sambil mengembangkan senyuman nya

Senyuman pagi yang membuat siapapun langsung semangat untuk sekedar menjalani aktivitas,hina pikir dia bisa melihat senyuman itu selamanya (?) Semoga saja.

"Ih berantakan" Rajuk hina sambil memanyunkan bibirnya

Jihoon lagi lagi hanya tersenyum lalu tertawa sambil merapihkan rambut hina.

"Eumm,kamu mau ikut ngisi acara buat perpisahan nanti kan?nyanyi mungkin,suara kamu kan bagus"

Jihoon hanya menghela nafas,acara perpisahan hanya tinggal beberapa hari lagi dan mungkin waktu dia tinggal sedikit,mengingat apa yang dikatakan Dr.seokjin tentang penyakitnya.

Belum lagi acara liburan bersama teman"nya,jihoon sangat menantikan hari itu,ia ingin membuat moment indah setidaknya untuk terakhir kali.

"Heh kok malah ngelamun"

Suara hina membuyarkan lamunan nya,dia menatap wanita yang ada di depannya,wanita yang selama ini mengisi hari harinya,dan sebagai sumber semangat baginya, rasanya jihoon sangat ingin berterimakasih pada tuhan karena telah di izinkan bertemu orang yang mencintai nya dengan tulus,dan berterimakasih telah di pertemukan orang orang baik seperti teman temannya.

"Eh,iya deh nanti aku coba ajak yoshi"

"Oh iya ji,kemarin ryujin bilang dia liat kamu di RS lagi ngobrol sama dr.seokjin,kamu sakit?"

"Oohh itu,nggak kok kebetulan dr.seokjin itu temennya papa aku,jadi aku ngobrol" sedikit sama dia " bohong

Yang jihoon katakan bohong,kemarin dia berbicara tentang penyakitnya dengan dr.seokjin.

*Flashback

"Jihoon,waktu kamu tidak akan lama lagi,saya sudah melakukan semaksimal mungkin,tapi sel sel tersebut sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain,dan hanya tuhan lah yang bisa memberikan keajaiban nya,maaf jika saya belum memberikan yang terbaik untuk kamu" ucap dr.seokjin dengan muka sedihnya

Jihoon tersenyum,yang dia takutkan akhirnya datang dengan sendirinya.

"Gakpapa dok, justru saya sangat berterimakasih kepada dokter karena selama ini dokter telah berusaha semaksimal mungkin, kalau boleh tau waktu saya tinggal berapa lama lagi?"

Dr.seokjin menghela nafas berat

"Waktu kamu hanya tinggal 3 Minggu lagi"

Lagi lagi jihoon hanya menghela nafas

"Terimakasih atas kerja sama nya dok, kalau begitu saya pamit pulang dulu"

Jihoon berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan dr.seokjin

*Flashback off

"Aneh,sejak kapan kamu mau jadi dokter" balas hina mengedikan bahunya sambil berjalan ke pagar pembatas rooftop

Ngomong" mereka sekarang memang sedang berada di rooftop

"Iya ya,sejak kapan aku pengen jadi dokter"

"Dih,aneh banget kamu,eh ngomong" kita jadi kan liburannya??"

"Jadi dong" senyum jihoon ia tunjukan lagi untuk yang kesekian kalinya

"Yeay,asik dong nanti kita sama sama liat sunset ya"

Jihoon hanya terkekeh melihat gadis di sampingnya bertingkah seperti anak kecil,seketika ia merasa sangat bersalah,entah seberapa hancur dan kecewa hina jika dia pergi meninggalkannya tanpa memberi tau apa yang sebenarnya terjadi.



Tak jauh dari tempat mereka berbincang,ada seseorang yang melihat mereka dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.entah tatapan apa yang ia berikan
Dia adalah


































Huang renjun

WHATEVER || PARK JIHOON TREASURE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang