TMG #53 - Pindahan

1.4K 82 51
                                    

Holaa, maaf baru update. Kemaren tugas numpuk banget, guru terus-terusan kasih tugas. Sampe malas buka classroom:)

Kalian gimana?

Yaudah lah ya, katanya disuruh jalanin aja:)

Yok, kita baca. Vote, coment, share, follow juga boleh banget.

Oiya, makasih banyak buat yang udah coment vote part sebelumnya, sebelum dan sebelumnya. Semua part❤️

SELAMAT MEMBACA🎶




“Bang Axel kenapa kek marah gitu? Lo berantem sama abang lo?” Lina bertanya sekembalinya Sella di ruanganya.

Tadi tak sengaja Axel melewatinya saat ia berada di lantai 2. Axel terlihat menahan amarah, dengan matanya yang memerah.

Sella hanya diam, dan tidak menghiraukan Lina. Ia mengambil ponselnya yang selalu ia bawa ke manapun dan melangkah keluar dari ruangannya. “Loh, Sel. Lo mau ke mana?” Lina dengan cepat menyusul Sella.

Dan sampailah mereka di mansion Valensi. Sella melangkah masuk dan menemukan keluarganya yang tertidur di ruang tamu.

Ah, benar. Sekarang sudah sangat larut dan Sella bilang akan pindah malam ini. “Keluarga lo kayaknya gak berani masuk lebih dalam, makanya tidur di ruang tamu, Sel,” ucap Lina menatap mereka yang tertidur dengan posisi tidak nyaman.

Terlihat Rian yang tertidur di samping Vita, padahal anak itu bisa saja naik ke atas dan tidur di kamar Sella.

“Bantu gue ambil selimut buat mereka semua.” Lina mengangguk. Mereka pun berpencar untuk mengambil selimut di setiap kamar. Dan menyelimuti mereka semua.

Sella duduk di samping mamanya. Dan memperhatikan wajah mamanya yang terlihat menua dengan tulang pipi menonjol.

Tiba-tiba mama membuka matanya dan langsung melihat Sella yang memperhatikannya dengan mata memerah.
Mama sedikit  melenguh dan sedikit melakukan perengangan.

“Sini.” Mama merentangkan tangannya, dan langsung disambut oleh Sella. Dengan tangan mengelus lembut kepala anaknya, mama terus bergumam dengan kata-kata menenangkan.

Lina memperhatikan itu. Dia tersenyum haru, akhirnya Sella menemukan kehangatan keluarganya lagi. Lina tidak sanggup untuk terus memperhatikannya atau ia akan menangis. Ia pun memejamkan matanya dengan tangan menggenggam tangan kecil Rian.

Di posisi lain, sang ayah juga memperhatikan istri dan anaknya yang saling memberikan kehangatan. Tadi papa Erlan lebih dulu pulang dari markas dengan diantar salah satu anggota BBD.

Saat masuk ke mansion, ia sudah melihat anak dan istrinya yang tertidur. Kecuali dua orang yang perbedaan umurnya sangat jauh. Mereka sedang asik bermain game.

Mereka yang menyadari kehadiran dirinya langsung berhenti bermain dan memisahkan diri.

Sebelum dirinya mengistirahatkan diri, ia sempat mengobrol dengan Axel sebelum kakak kandung anaknya itu pergi keluar.

*****

Pagi datang dengan matahari yang memancarkan sinarnya terang. Membangunkan satu keluarga yang masih dilanda kerinduan kecuali dua orang yang masih tertidur dengan saling berpelukan.

Good morning semua,” teriak Bang Ren mengagetkan mereka semua, terutama Lina dan Rian yang langsung terbangun. Randy yang ada di sebelah kembarannya itu, langsung menabok punggungnya lumayan keras.

“Awws, sakit, Bang.” Sambil mengelus punggungnya yang terasa nyeri. Bukannya apa-apa, abangnya itu masih saja sangat kuat selama mereka dikurung. Dan salahnya sendiri yang saat kecil tidak ingin berlatih karate, yang membuatnya tidak sekuat abangnya. Tabokan saja memakai teknik.

The Mafia Girl [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang