Klise

9.8K 672 32
                                    

"ma ga ada cara lain?" ucap lisa menatap Frustasi sang ibu yang kini memijat kepalanya

"apa? coba kamu kasih tau mama cara lain itu? ga ada sayang, kita udah diujung jurang dan ga ada jalan lain.. kamu mau ya?" mohon sang ibu yang menatap memelas pada lisa yang kini menghela nafas tak kalah kacau

"Tapi ga dijodohin juga ma! ini bukan zaman siti nurbaya dan lagi Lisa masih kuliah... Pa, ayo dong Lisa yakin pasti ada cara lain" Lisa berujar optimis menatap sang ayah yang sedari tadi terdiam dan kini menatapnya lalu menggeleng pelan yang berhasil membuat harapan Lisa hancur seketika

"sayang dengerin mama" ucap sang ibu yang kini memegang lengan lisa

"Lisa mau ya? cuma ini satu satunya cara kita selametin perusahaan papa "ujar sang ibu lembut

"ini ga masuk akal ma, kenapa kita ga minta bantuan papinya Yuna? Bambam? atau Ten ? gaharus ngelakuin perjodohan konyol ini ma.. perusahaan papa bukan perusahaan baru jadi pasti banyak yang mau bantu kita" jelas lisa meyakinkan dan bersungguh

"Sayang kondisinya berbeda, meski bisa saja mereka membantu tapi Lisa tau sendiri kan jika perusahan teman teman kamu itu bahkan dibawah papa jadi cuma ini jalan satu satu nya nak" jelas sang ayah yang kini menatap lisa penuh harap

"Lisa anak baik, anak pinter, kesayangan mama.. lisa ga akan jadi anak pembangkang kan?"

Lisa menatap sang ibu dengan mata yang berkaca kaca.. mengalihkan pandangannya ketika tau jika air matanya tak bisa ia tahan. Bagaimana bisa ia menerima perjodohan ini yang hanya dilandasi perhutangan?

"terserah, Lisa mau sendiri dulu" ujar lisa seraya melepaskan pegangan tangan sang ibu lalu melengos pergi begitu saja meninggalkan Marco dan Rena yang memandang kepergian Lisa yang kini yang semakin jauh meninggalkan keheningan diruangan itu

"anak kamu itu pinter pa, untung aja mama jago acting" ujar Rena seraya menyikut pelan lengan suaminya yang terkekeh

"mau bagaimama lagi? kamu tau sendiri kan gimana gigihnya anak itu demi mendapatkan Lisa?" sahut Marco yabg membuat Rena hanya menggeleng pelan

"tapi pa mama takut" ujar Rena

"hubungan yang dilandasi kebohongan, mama takut itu malah jadi boomerang sendiri buat anak kita" lanjutnya dengan tatapan menerawang membuat Marco menghela nafas lalu merangkul sang istri

"hus jangan ngomong sembarangan, kita percayain aja selebihnya sama dia.. apalagi papa tau jelas gimana pribadinya yang pasti bisa melindungi putri kita"

*****

Lisa menghela nafasnya, hari yang tak pernah ia nantikanpun akhirnya terjadi. Dimana ia duduk manis dengan hati yang tak tenang dengan dress cantik yang dikenakannya meski dengan paksaan. Raut wajah Lisa tampak terlihat muram, gadis itu bahkan tak menggubris segala penuturan bahkan rayuan sang ibunda yang terus saja mengomporinya

menyebalkan!

"Hai Rena, maaf kami sedikit terlambat" sahut seorang wanita yang sepertinya seumuran dengan sang ibu yang kini membalas dengan sama antusiasnya seraya berpelukan

"Iya gapapa Jess, astaga kangen banget sama kamu. makin cantik aja sih" ujar mama Lisa yang menjadikan alur perbincangan khas ibu ibu sosialita

"gimana kabarmu Marco" sambut Dave yang membuat marco tersenyum, bersalaman ala lelaki pada temannya itu

"kau bisa lihat sendiri Dave, bagaimana proyekmu? lancar?" tanya Marco berbasa basi dengan pembahasan yang lagi lagi tak jauh dati perbisnisan.

"Oh ini Lisa, cantiknyaaa sini peluk Bunda" ujar Jessi yang akhirnya membuat lisa hanya tersenyum canggung membuat sang ibu menyenggol bahu anaknya pelan dan memelototinya hingga lisa mau tak mau menuruti dan berdiri menyambut jessi

Lalisa *Oneshoot pt2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang