"Ehem," deham Yiren di belakang membuat Jayden salah tingkah dan menjauhkan diri dari Hara yang tak kalah malu. Pasalnya mereka terlalu asik membahas soal kuis mendadak yang diberikan tadi sampai tak sadar dengan bahu mereka yang sudah menempel.
"Asek, kalau udah resmi PJ ya, Jay." Hara menoleh ke belakang di mana asal suara itu berasal dengan wajah kesal bercampur malu.
"Apaan lu, Yan? Orang lagi bahas soal kuis," ucap Jayden sambil menoleh ke sembarang arah, berusaha menyembunyikan telinganya yang memerah.
"Jay!" teriak sosok jangkung di ambang pintu kelas. "Ngantin kuy!"
"Oke! Gue cabut dulu ya." Jayden berjalan cepat keluar dengan tas belakang yang terbuka.
"Tas kamu, Jay!" teriak Hara kemudian menggeleng heran, tumben pria itu teledor.
"Thanks!" Respon spontan itu berhasil menerbitkan senyum kecil di wajah oval itu.
"Cieeeee, gimana-gimana? Udah mulai sadar?" Tingkat kekepoan Yerin kembali lagi setelah hampir stress berjibaku dengan Introduction to Accounting 1, mata kuliah utama selama empat jam tanpa henti.
"Sadar apaan dah?" elak Hara beranjak dari kursi sambil merapikan celana kulot hitam favoritnya.
"Lu berdua tuh udah kelihatan banget saling suka, masih aja ngelak, Ra," saut Rinny heran sambil melangkah keluar kelas.
"Kalau emang suka, langsung aja kali, Ra," ucap Viola di belakangnya, kemudian mengejar sang sohib tanpa memberikan kesempatan Hara untuk membantah lebih lanjut.
"Nggak astagah!"
Sayangnya malam ini, Hara mulai meragu. Semakin hari semakin banyak yang membicarakan dan menanyakan kedekatan dirinya dengan Jayden.
"Apa Jay emang beneran suka aku kayak yang dibilang temen-temen?"
"Terus kalau beneran, akunya gimana?" tanyanya sebelum terlelap di ujung pergantian hari.
° °
Jayden
Ra
Boleh liat itung no 1 Intro Acc?
Mau gue bandingin
23.59
Hara?
Udh bobo?
Ywd, besok ya
01.05
==
Yang ngajak ngantin
Johnny
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
