Seokjin melangkah memasuki kamar cucunya. Ia tersenyum tipis melihat putra, menantu dan cucunya sudah terlelap.
Tempat tidur itu telah penuh. Tidak ada celah yang tersisa sedikit pun disana. Seokjin memandang 3 sosok yang berada di tempat tidur itu. Matanya sudah berkaca-kaca melihat pemandangan yang membuat iri siapa pun yang melihatnya. Seonghwa tertidur menyamping sambil memeluk San yang membelakanginya. Sedangkan San memeluk Jongho yang sedang tidur terlentang.
Tempat tidur itu terlihat sempit hingga tubuh Seonghwa tidak terselimuti. Seokjin menarik sedikit selimut yang menutupi tubuh San dan Jongho dengan hati-hati dan perlahan, takut membuat menantu dan cucunya terbangun. Sampai akhirnya selimut itu bisa membungkus ketiga tubuh itu.
.
Setelah kejadian siang tadi, San terus diam dan murung. Menantunya itu bahkan tak keluar kamar. Seonghwa berusaha membujuk tapi tak mempan. Putranya terlihat rapuh sama seperti San.
“Ada apa?”
Hanya sebuah kalimat singkat itu yang Seokjin lontarkan, tak di sangka putranya langsung memeluknya kemudian menceritakan apa yang terjadi pada San.
Jongho yang khawatir dengan Mommynya menghampiri San yang tetap saja diam. Anak kecil itu mengajak San dan Seonghwa untuk tidur bersama.
Seokjin mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur kemudian mengelus pelan poni putra tampannya. Seokjin kembali menelisik wajah polos putranya. Ia teringat kejadian ketika Seonghwa meminta restu padanya berencana untuk menikah dengan San.
Flashback
“eomma aku mencintainya” Seonghwa bersimpuh di hadapan Ibunya. Ia sedang berusaha meminta restu pada eommanya itu untuk menikah dengan orang pilihannya.
“Lupakan. Eomma tidak akan memberikan restu padamu dan kekasihmu itu” kata Seokjin sambil membuang mukanya.
“Aku mencintainya eomma” lirih Seonghwa.
Seokjin menatap tidak percaya pada putra tunggalnya itu. “DIA TIDAK PANTAS UNTUK MU SEONGHWA. DIA TIDAK PANTAS” teriak seokjin. Sangat berat mengetahui bahwa putra satu2nya menyukai bahkan mencintai seseorang yang bukan selevel dengan nya.
“Aku tahu eomma..”
“Lantas.. kenapa kau tetap melanjutkan hubunganmu itu?” tanya seokjin sarkatis.
“Cobalah untuk menerima San eomma. Aku yakin eomma akan menerima San setelah eomma mengenalnya lebih dekat”
“Tidak..”
“eomma tolonglah mengerti perasaanku eomma. Jika aku bisa aku tidak ingin seperti ini. Tapi ini kenyaannya eomma.”
“Lalu apa kau mengerti apa yang eomma rasakan sekarang Seonghwa-yah?” lirih seokjin.
“Maafkan aku Umma.. hiks.. maafkan aku” Seonghwa menundukan kepalanya. Ia tidak mau seokjin melihatnya menagis. Terlebih Seonghwa tidak ingin melihat wajah kecewa ibunya itu.
Seokjin menghela nafasnya dengan kasar. Airmata sudah membasahi pipi tirusnya. Dia melihat pada putranya yang sedang menunduk sambil menangis. Apa yang harus ia lakukan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Saranghae
RomanceAku akan selalu mencintai mu. baik itu hari ini, besok dan selamanya