Waktu baru saja menunjukan pukul 6 pagi. Tampak seorang namja tampan sedang berkutat dengan ponsel, mangkuk, sendok, rice cooker, kompor dan alat dapur lainnya. Sebuah apron yang berfungsi untuk menghindari kotoran pada baju yang di pakai rasanya tidak berguna sama sekali pada namja itu.
Kedua lengan baju yang basah, ceceran beras dan air di mana-mana. Sebelum kedatangan namja berkulit pucat itu, dapur sangat rapi tapi sekarang. Huft.
“Aish” dengusnya ketika minyak goreng panas yang terkena ceceran air dari baju lengannya dan menyimprat mengenai tangannya.
Ia mulai memasak omelet keahliannya. Yang membuatnya repot adalah, memasak nasi. Ia berencana akan membawa istri dan anaknya untuk pergi picnic mumpung sekarang weekend. Omelet sudah jadi ia hanya tinggal menunggu nasi matang lalu membuat sushi. Sembari menunggu, ia kembali membaca panduan membuat sushi dari ponselnya itu.
Teng
Suara dari rice cooker bertanda nasi sudah matang. Namja itu mengambil ikan tuna segar dari lemari es. Ia dan putranya tidak suka dengan sayuran maka ia hanya akan membuat sushi isi tuna saja. Semua bahan sudah tersedia.
“seonghwa fighting” serunya menyemangati diri sendiri.
30 menit berlalu ia sudah menyelesaikan semua. Ia pandangai sushi buatannya dengan potongan yang tak rapi dan ya! Pokoknya sushi namja itu berbeda dari buatan orang lain.
Ia membuka apron yang dipakai, menepuk-nepuk sebentar baju bagian depannya lalu melangkah memasuki kamar. Membangunkan sang istri.
Ia tersenyum melihat sosok namja manis yang masih memejamkan mata. Ia duduk di lantai dengan tangan yang di lipat dan diletakkan di pinggir ranjang. Dagu yang bertumpu di kedua tangannya. Posisi wajahnya kini berhadapan dengan wajah istrinya.
Huft
Poni yang menghalangi namja manis yang tengah tertidur itu bergerak karena tiupan pelan dari namja yang tengah duduk di lantai itu. Tak ada pergerakan. Namja tampan itu mengulang kembali apa yang ia lakukan pada namja yang berada di hadapannya.
Huft
Ia tersenyum ketika namja manis itu memperlihatkan tanda-tanda akan terbangun. Dan benar saja foxy eye itu tampak mengerjap pelan.
“Morning” sapa namja tampanitu.
“hyung~” san menatap heran. Apa ia terlambat bangun karena mendapati sang suami yang terlebih dulu membangunkannya.
Cup
“Morning kiss” ucap Seonghwa yang baru saja mencium bibir sexy itu. San hanya berdecak sebal, mungkin?
“Ka-pan kau bang-un?” tanya san.
“Jam 6. Cha” Seonghwa membantu istrinya untuk bangun. “Hari ini kita pergi piknik. Aku sudah menyiapkan bekal makanan. "Kau” namja itu mencium ujung hidung bangir san. “Sekarang mandi” namja itu tanpa permisi langsung membuka piyama istrinya.
“Yah~” rengek san tidak terima. “Eungh~” lenguh san ketika suaminya mengecup lehernya. Tak hanya itu kini bertambah menjadi gigitan kecil dan menghisapnya hingga sekarang terpampang lah tanda merah di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Saranghae
RomanceAku akan selalu mencintai mu. baik itu hari ini, besok dan selamanya