.
.
.
.
.
🔞++
.
.
.“Eungh” san memejamkan matanya ketika Seonghwa menggoyangkan pinggulnya pelan yang otomatis membuat milik suaminya itu menusuk titik sensitifnya. Kedua tangan namja cantik itu memegang lengan Seonghwa.
Mungkin dulu, desahan san membuatnya tambah bersemangat dan bernafsu tapi kali ini, Seonghwa berusaha menahan air mata melihat begitu pasrahnya san. Entah kenapa, ia merasa ini adalah terakhir kalinya.
Tidak! Seonghwa tidak mau.
“hyuungie~”
Seonghwa berhenti bergerak ketika ia dan san telah sampai pada puncaknya. Seonghwa menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher san.
“Hiks.. hiks”
San membuka matanya ketika mendengar suara isakan yang ia tahu bukan dirinya yang menangis. Namja cantik itu melingkarkan tangannya pada punggung suaminya.
“hyung~” lirih san.
Seonghwa menjawab dengan suara isak tangisnya. Terserah jika seokjin tahu ia menangis dan akan menertawakannya cengeng, Seonghwa tidak peduli.
Namja itu mengeratkan pelukannya. “Aku mencintaimu” bisik Seonghwa.
“Nha-doh” balas san.
Suara isakan itu tidak berhenti sama sekali, malah semakin kencang. Seonghwa terus berdoa pada Tuhan untuk membiarkan san hidup lebih lama lagi bersamannya. Beribu-ribu doa Seonghwa panjatnya, ternyata masih belum cukup. Kondisi san malah semakin lemah tiap harinya.
“Hiks.. aku mencintaimu” bisik Seonghwa lagi.
“Nha-doh. Sha-lhang-haeh hhyyu-ngie~”
= Mommy Saranghae =
Rumah megah kediaman Park Seonghwa itu yang biasanya penuh keceriannya kali ini tampak berkabung.
Park San tercinta telah berpulang ke pada Tuhan.
Namja cantik itu kembali tersedak dan kehabisan nafas hingga Hongjoong mengatakan jika san sudah tak ada ketika sampai di rumah sakit. Seonghwa langsung memeluk tubuh seokjin. Mingi mendekap yunho, Yeosang mendekap tubuh kedua orang tuanya. Sedangkan si kecil jongho menenggelamkan wajahnya pada leher sang Harabojie sambil terus memanggil Mommynya.
“Tidurkan Yeosang di kamar yun” ujar Seonghwa pada yonho ketika melihat yeosang telah tidur di paha yunho.
“Hm” yunho menggendong yeosang dan serta merta mengajak mingi untuk istirahat lagian ini sudah malam.
Setelah pemakaman, mingi beserta istri dan putranya memang berniat untuk menginap.
“Eodiga?” tanya seokjin ketika putranya itu berdiri.
“Hoho” jawab Seonghwa singkat lalu beranjak naik tangga.
Seokjin menatap punggung putranya. Namjoon langsung memeluk tubuh istrinya yang sudah bergetar. “Hiks.. hikss.. “
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Saranghae
RomanceAku akan selalu mencintai mu. baik itu hari ini, besok dan selamanya