Karena besok jongho harus sekolah, jadilah sanhwa menjemput putra mereka. Seonghwa keluar dari mobilnya dengan jongho berada di gendongannya. San membukakan pintu, kemudian mereka masuk.
“YAH DARIMANA SAJA KALIAN HAH?” teriak seorang wanita paruh baya. Teriakan wanita paruh baya itu membuat sanhwa terlonjak sampai jongho yang tertidur bergedik kaget.
“eomma kau membuat jongho kaget” ujar Seonghwa sambil mengusap punggung putranya itu, untung tidak sampai bangun.
“Heheh.. mian” kata seokjin dengan watados(?)nya.
“Kapan eomma datang?” sambut san sambil memeluk eomma kandung suaminya itu. Seokjin membalas pelukan menantunya. Untung seokjin tahu password rumah anaknya ini kalau tidak mungkin dia akan menunggu anak dan menantunya di dalam mobil.
“Sejak tadi, eomma menghubungi kalian tapi tidak ada jawaban” seokjin mendudukan dirinya di sofa.
“Aku akan menidurkan jongho dulu” kata seonghwa kemudian pergi meninggalkan seokjin dan istrinya menuju kamar jongho yang berada dilantai dua.
San mendudukan dirinya di samping seokjin. “Ponsel Seonghwa hyung batrainya habis, sedangkan ponselku tertinggal karena aku terburu-buru pergi” jelas San.
“Eum.. aku merindukan cucuku. Kalian sudah jarang mengunjungiku, selalu aku saja yang mengunjungi kalian” omel seokjin.
“Kapan Appa pulang eomma?” tanya seonghwa yang sedang menuruni tangga dan duduk bergabung dengan eomma dan istrinya.
Seokjin membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan. “Molla, dia sudah tidak peduli lagi padaku” seokjin cemberut ketika mengingat Park Namjon suaminya yang sudah 2 bulan ini belum pulang. Perusahaan pusat keluarga Park yang di pegang oleh Park Namjon, berada di Jepang. Jadi mau tidak mau seokjin harus rela di tinggal oleh Suaminya itu. Kenapa seokjin tidak ikut dengan suaminya? Karena seokjin cinta tanah air katanya.
“Eum~ aku kesepian, di tinggal suami ke luar negeri, punya anak dan menantu malah mereka jarang menemuiku” sindir seokjin. Seonghwa hanya memutar matanya malas sedangkan San tersenyum.
San menyandarkan kepalanya pada bahu Seokjin. “Bagaimana kalau eomma tinggal saja disini?” usul San.
Mendengar usul sang menantu, seokjin membulatkan matanya. “Ahh benar juga. Kenapa tidak terpikir olehku?” ujar seokjin girang.
“ANDWAE” tolak seonghwa sambil merentangkan tangan kanannya kedepan.
“Kenapa? Kau tidak mau eommamu tinggal disini eoh?” ujar seokjin. Seonghwa hanya mengerucutkan bibirnya meniru keimutan natural yang dimiliki istri dan putranya.
“Jika ada eomma. Aku takkan bisa leluasa melakukan ‘itu’ dengan istriku” gumam Seonghwa pelan tapi masih bisa di dengar oleh JinSan (seokjin dan san). Jinsan hanya bisa menatap seonghwa dengan tidak percaya.
PUK
BUGH
“AHH.. wae??” teriak Seonghwa ketika ia dihadiahi lemparan bantal sofa oleh eomma dan istrinya bersamaan.
“Ck Ck Ck.. Aku baru tahu anakku mesum sekali” cibir seokjin sambil menggelengkan kepalanya prihatin.
“Eoh.. setiap dia meminta jatahnya pasti tubuhku akan sakit semua setelahnya. Eomma tidak tahu saja” tambah san.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Saranghae
DragosteAku akan selalu mencintai mu. baik itu hari ini, besok dan selamanya