SAVIOR

12 3 3
                                    


Drettttt....

Dretttttt...

Dretttt...

Papah Alfrie yang sudah tertidur langsung terusik mendengar suara getaran dari ponselnya. Dia meraih benda persegi itu di atas meja, dan melihat Nomor yang tidak diketahui menelfon. Sang istri yang yang juga ikut terbangun, memilih memperhatikan suaminya.

"Halo."ucap papah Alfrie

"Dengan orang tua Alfrie Atharwa?."tanya seseorang di telefon.

"Iya saya sendiri, anda siapa?."papah Alfrie balik bertanya.

"Saya dari pihak rumah sakit ingin bilang kepada bapak, bahwa Alfrie sedang di rawat dirumah sakit malam ini."ucap seorang perawat memberi tahu.

Wajah papah Alfrie berubah terkejut mendengar berita itu. Dia tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Dia melihat istrinya yang sekarang terlihat bertanya-tanya dengan apa yang terjadi.

"Saya akan segera kesanah tolong kamu berikan alamat rumah sakitnya."perintah papah Alfrie.

"Baik pak saya akan memberikan alamatnya.

Perawat itu pun memberi tahu alamatnya dari telepon. Setelah selesai telepon pun terputus dengan sepihak.

"Ada apa pah?."tanya mamah Alfie dengan wajah khawatir.

"Kita harus kerumah sakit sekarang, Alfrie masuk rumah sakit."ucap papah terburu-buru.

Mamah Alfrie yang mendengarnya langsung terkejut dan wajahnya berubah panik. Pikirannya kemana-mana membayangkan nasib anaknya sekarang.

"Kenapa Alfrie bisa masuk rumah sakit pah.

"Papah juga gak tau, sebaiknya sekarang kita langsung kerumah sakit."ucap papah Alfrie mengakhiri percakapan.

Keduanya pun bergegas dengan perasaan panik. Mamah Alfrie terus menangis menghawatirkan anak satu-satunya itu. Dia tidak pernah ingin melihat anaknya itu terluka sekecil apapun, begitu juga dengan papahnya yang tidak pernah ingin Alfrie terluka. Tapi sayangnya Alfrie selalu membuat masalah, yang berujung membuat kedua orangtuanya khawatir.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Ditempat lain seorang gadis tengah menatap pria yang belum sadarkan diri didepannya. selang infus terpasang di tangan pria itu yang sedang terbaring lemah. Gadis itu menatap kasihan melihat seluruh wajah putih pria itu, kini dipenuhi memar yang membengkak. Dia sama sekali tidak mengenali pria itu, tapi dengan melihat wajahnya saja gadis itu yakin pria itu blasteran Korea. Perasaan aneh tiba-tiba muncul di pikiran gadis itu setelah memandang intens wajah pria didepannya. Dia tidak bisa membohongi dirinya, kalau sekarang dia sangat mengangumi
pria itu. Meskipun kini memar terlihat di wajah pria itu, tapi ketampanan yang dimilikinya seperti tidak pernah hilang.

Selagi gadis itu memandang pria didepannya, tiba-tiba pintu ruangan terbuka dengan keras dan menampakkan dua sosok orang yang terlihat panik. Gadis itu berdiri dari duduknya dan membiarkan sepasang suami-istri itu melihat anaknya. Tangis pecah didalam kamar IGD tersebut, kedua orang tua dari pria itu tidak henti-hentinya memeriksa luka yang berada di tubuh anaknya. Selang beberapa menit seorang dokter bersama seorang perawat memasuki kamar IGD dan memeriksa kembali pasiennya.

"Bagaimana dengan keadaan anak saya pak." papah Alfrie bertanya penuh kekhawatiran.

"Bapak dan ibu tidak perlu khawatir untung saja anak bapak cepat ditanganin, jadi lukanya tidak terlalu parah, mungkin sebentar lagi dia akan sadar."ucap dokter menenangkan orang tua Alfrie.

TREASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang