Kanya Adivasra, siswi berprestasi di SMA Neosantara harus berurusan dengan Junarka Bagaspati, ketua geng motor yang disegani banyak orang akibat kepala kesiswaan yang meminta dirinya untuk menjadi guru pribadi pria berandalan berparas sangar itu.
Ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
$$$
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara derum motor terdengar saling susul-menyusul mendekati sebuah kawasan yang tak begitu banyak di jamak oleh warga sekitarnya. Tak jauh ke dalam, ada markas besar berupa bangunan tua yang tak lagi di pakai namun masih amat layak untuk dihuni.
Tak begitu mudah untuk masuk ke sana, selain tempat markas tersebut berada di dalam sebuah kawasan yang bisa dibilang sebagai hutan, walau luasnya masih bisa di bilang seluas kebun, ada pagar pelindung yang hanya bisa di akses menggunakan kartu milik anak-anak dikras. Alias Didikan Keras, The Piece of Hell, begitu kira-kira mereka menyebutnya.
Mereka siapa? Jelas anak-anak SMA Gandara dan warga sekitar yang merasa terganggu oleh kehadiran mereka. Hobinya tawuran, balap motor, kadang-kadang kalau anak-anaknya lagi jahil ya suka ngerusuh gak jelas.
Geng motor ini diketuain sama Jedan Hardiraksa, cowok jangkung yang bringas, gak taat aturan, hobi bolos, ngerokok, keras kepala, minus akhlak. Terus kenapa bisa jadi ketua? Ya karena kuat, ototnya gede, jago kelahi, malah anak sabuk hitam taekwondo.
Selain itu, dia juga cerdas, mampi mengendalikan masalah dan mengkoor anak-anak buahnya dengan baik. Dia tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuk kumpulannya, tapi nggak tahu mana yang baik buat dirinya. Atau lebih tepatnya emang sengaja mengabaikan sesuatu yang baik untuknya. Contohnya, keluar dari dikras dan hidup lebih terarah.
Pak Burhan juga tahu kalau Jedan itu cerdas, pernah bilang kan? Tapi sayang, dia milih jalan yang lain. Pergaulannya salah. Makannya Pak Bur menugaskan Kanaya untuk jadu guru cowok itu. Jedan harus banyak-banyak bergaul sama manusia modelan Kanaya. Walau Kanaya gak seharusnya jatuh, masuk, tisoledat, ngagudubrakdan tikosewatke kehidupan kelam milik Jedan.
Welcome to the hell, Kanaya Adivasra.
"WOY!" teriak Haidar, biasa di panggil dar, der atau dor, bebeledaganpokonya mah. Cowok berkulit sawo matang itu menepuk pundak Renjana yang sedari tadi menatap atap markas bak kemasukan setan. Panggil aja Njan, kalau dipanggil Renjana suka marah. Soalnya kayak cewek katanya.
