╠═╬════1 2════╬═╣

704 83 28
                                    

"Makasih" hana tersenyum, di jawab anggukan oleh Jisung

"gua masuk dulu" ucap hana lalu masuk kedalam rumahnya

Ingin rasanya jisung mencegah langkah hana dan menanyakan sesuatu, namun tak bisa

Jisung menghela nafasnya dan mulai berjalan menuju rumahnya

Duk!

"AK-KAMCAGIYA! Aaah"
kaget jisung ketika Hueningkai menepuk pundak nya dengan tiba tiba

Hueningkai menoleh ke segala arah
"ga ada setan disini, kaget kenapa coba"

"lu setan nya bego" kesal jisung

"lu temennya setan dong"

Jisung berhenti berjalan

"kenapa lagi? tadi lancar ga?"

"lancar aja, cuman" Jisung terdiam sejenak
"kenal lia ga?"

"lia?" Hueningkai nampak berfikir "Namanya Pasaran"

"lupain" jisung kembali berjalan, disusul Hueningkai yang berada di sampingnya

***************

Hana melangkah mengendap-endap memasuki rumahnya dengan berhati-hati

"Aman"

"apanya aman?"

Sontak hana menoleh ke arah tangga

Banteng sialan

"abis dari mana?"

"main kerumah temen" hana bergegas berjalan dengan cepat menuju kamarnya, tanpa memperdulikan ten yang masih loading akan situasi

"kok gua galfok bandonya sih"

Hana memasuki kamarnya langsung menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya, namun ia terkejut ketika melihat cermin, lalu tersenyum

Perlahan ia melepas bando telinga rubah dari kepalanya, berlanjut membasuh wajahnya

Sesudah membasuh wajah, hana merebahkan tubuhnya, ia menoleh ke arah meja belajarnya, bando rubahnya ia gantungkan di samping rak buku, bersama gantungan lainnya

Hana tersenyum "eh, itu tadi bukan kencan'kan"

Ting!

Ponsel hana berbunyi, notifikasi pesan masuk dari nomor tidak diketahui

Ting!

"eh? Lia?"

~~~~~~~~~~~~~~

Jisung menghela nafasnya, ia melihat jam tangan yang ia kenakan

pukul 06.21

Diliriknya bangku kosong didepannya, ia memalingkan wajahnya, pandangannya terus menuju pintu kelas dan jam tangannya secara bergantian

Bayangan mulai terlihat dari pintu, jisung menegakkan badannya sedikit membenahkan posisinya dan memajukan sedikit bangkunya

Bayangan itu mulai mendekat, hingga

"Selamat pagi"

Untuk kesekian kalinya, jisung menghela nafasnya kasar "haish"
Jisung meletakkan kepalanya di meja, lengannya di gunakan untuk menutupi kepalanya, tanpa ia sadari ia mulai menutup matanya

Hueningkai yang sedari tadi memperhatikan jisung hanya bisa menggelengkan kepalanya

Tak lama setelah itu hana muncul dan dengan anggun mengucapkan salam sopan kepada guru sebelum duduk kebangkunya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Boys - Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang