M.L.S (7)

758 128 6
                                    

Besok adalah liburan akhir pekan, Xiao Zhan sedang mengemas barangnya dengan sesekali menatap pemuda yang ada disampingnya, ini adalah pertama kalinya Xiao Zhan merasa kalau liburan tidak semenyenangkan itu. Selama dua hari mendatang dia tidak akan bisa makan dengan tenang, pasti mulutnya akan bermasalah dan mau tidak mau Xiao Zhan harus menerima itu. Dia tidak akan bisa terus bersama Wang Yibo.

"Kau dijemput?" Suara Wang Yibo membuat Xiao Zhan tersadar dari lamunannya.

Dia menganggukkan kepala dan menjawab. "Ah.. ya, aku dijemput paman Ming."

Wang Yibo sudah rapi dengan pakaian kasualnya, dia terlihat sangat tampan. Dengan membawa tas ransel, Wang Yibo menatap Xiao Zhan, "Aku akan pergi dulu." Dan perjalan meninggalkan Xiao Zhan yang belum sempat mengucap perpisahan.

Wajah Xiao Zhan cemberut, bibirnya dia ayunkan kedepan dengan bahu yang turun kebawah. Hati Xiao Zhan sangat berat untuk berpisah dengan teman sekamarnya, tetapi teman yang dia sayangi terlihat biasa saja ketika mereka berpisah. Walaupun hanya dua hari mereka tidak bertemu, menurut Xiao Zhan itu hampir dua minggu lamanya.

Xiao Zhan menyeret koper besarnya dan mengunci pintu asrama. Setelah sampai di halaman depan, dia sudah melihat pria paruh baya yang sangat dia rindukan. Tetapi karena hari ini suasana hati Xiao Zhan sedang tidak senang, dia tidak terlalu memperhatikan paman Ming.

"Selamat sore tuan muda." Paman Ming mengambil alih koper Xiao Zhan dan mempersilahkan Xiao Zhan untuk masuk.

Sampai mobil mereka meninggalkan sekolah, Xiao Zhan hanya diam menatap pemandangan luar, tidak berbicara satu katapun pada paman Ming. Biasanya ketika dia melihat paman Ming menjemputnya, Xiao Zhan akan langsung menceritakan pengalamannya selama di sekolah, kenapa kali ini dia hanya diam saja.

Ketika mereka sampai didepan rumah, bibi Jia sudah ada didepan untuk menyambut mereka. Bibi Jia adalah ketua pelayan yang sudah merawat Xiao Zhan di saat orang tuanya harus berpergian untuk bisnis.

Xiao Zhan turun dan menghampiri bibi Jia dan langsung memeluk tubuh wanita paruh baya yang sudah merawatnya itu.

"Selamat datang tuan muda." Bibi Jia membalas pelukan itu dan mengelus surai hitam Xiao Zhan. "Ada apa hmm.. Zhan Zhan sedang tidak dalam suasana yang baik?" Bibi Jia menatap paman Ming yang sedang membawa koper dan paman Ming hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Xiao Zhan melepas pelukan dan menggeleng. "Aku tidak papa, bibi Jia, apa mama dan papa ada dirumah?"

Bibi Jia menggenggam kedua tangan Xiao Zhan dan menjawab. "Mereka sudah berangkat, mereka pergi dua hari yang lalu." Bibi Jia tidak tega melihat wajah pemuda di depannya itu bersedih. "Walaupun mereka pergi, mereka selalu menanyakan kabar Zhan Zhan pada bibi Jia, Zhan Zhan sekarang sudah dewasa kan, Zhan Zhan sudah mengerti kalau mereka sangat menyayangi Xiao Zhan, tetapi mereka harus mencari uang untuk Zhan Zhan, jadi mereka tidak bisa harus bersama Zhan Zhan setiap hari. Xiao Zhan mengerti hmm.." Bibi Jia menjelaskan selembut mungkin agar pemuda didepannya ini tidak salah mengartikan.

Xiao Zhan hanya menganggukkan kepala, dia memasuki rumah dan langsung pergi ke kamarnya. Panggilan bibi Jia yang menyuruhnya untuk makan tidak dihiraukan oleh Xiao Zhan.

Sampai hari mulai malam, bibi Jia tidak melihat Xiao Zhan turun dari kamarnya. Dia sangat cemas, walaupun tuan mudanya memiliki kelainan di mulut, dia masih memakan bubur yang bibi Jia buat. Bubur yang dia suka.

Bibi Jia mencoba untuk mengetuk kamar Xiao Zhan dan membujuknya untuk makan. "Zhan Zhan, buburnya bibi Jia letakkan di meja, jika Zhan Zhan ingin yang lebih hangat bibi Jia bisa memanaskannya lagi. Bibi Jia pergi dulu, bibi ada di dapur jika Zhan Zhan mencari bibi."

My Little Savior (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang