Kenapa? (2)

39 5 0
                                    

Ketika malam sudah tiba, Calya masih berbaring di kasur milik Zoya masih dengan suasana yang kacau setelah kejadian sore tadi.

Tadi setelah kepergian Jefrey, Calya yang menangis di dapur beranjak menuju kamarnya. Ia mengambil koper berukuran sedang berwarna biru miliknya dan mengepak baju-bajunya yang tertata di lemari.

Melihat itu Zoya terkejut, apa yang akan Calya lakukan? Mau pulang kerumahnya? Dan itu sudah hampir menjelang maghrib sementara jarak rumahnya jauh dari kampus atau kostan.
Zoya menahan Calya untuk mengurungkan niatnya namun gadis itu tetap keukeuh. Zoya tak menyerah segera saja ia memanggil kakak kelasnya yang sedari SMA hingga sekarang kuliah itu.

Tyo tentunya. Ia juga merupakan ketua atau penanggung jawab anak-anak kost disini kalau ada apa-apa sebelum bu Hillary atau pak Eko turun tangan.

Dengan segala bujukannya Tyo, Zoya dan Winola, Calya akhirnya mau mendengarkan teman-teman kostnya itu. Ia mengurungkan acara pulangnya kerumah malam ini. Ia menundanya besok pagi. Tapi ia tak ingin balik ke kamarnya. Jadinya, Tyo meminta Zoya untuk berbagi tempat dengan Calya. Karena hanya Zoya satu-satunya perempuan yang kamarnya bisa dibagi. Enggak mungkinkan Tyo menyuruh Calya istirahat di kamarnya. Bisa kena jewer nanti sama pak Eko.

Zoya : udah ya cal.. jangan nangis terus, sekarang tidur. Besok pagi gue sama bang Tyo yang anter lo ke stasiun.

Ucap Zoya sambil mengelus-elus punggung Calya.

*
At Taman

Di tempat lain, lelaki berparas tampan bernama Jefrey Syahm Al Khalifi sedang terduduk diam di sebuah taman sambil melemparkan batu-batu kecil. Ia sama sedang kacau seperti saudara kembarnya itu. Bedanya, kalau Calya kacau karena mukanya memerah dan sembab akibat menangis lain dengan Jefrey yang air mukanya memerah akan kesal. Kesal ia dengan Calya yang seolah tak menganggapnya, kesal pula karena telah membentaknya.

Tak berselang lama ada sebuah kendaraan roda dua berhenti tepat di taman. Seolah tertarik layaknya magnet, perempuan itu langsung saja menghampiri si lelaki yang terlihat tidak baik-baik saja disana.

Dengan hati-hati perempuan itu menoleh serta menepuk pelan pundak sang pria.

..... : Jef,

Lelaki itu menoleh ke sumber suara dan menatap si perempuan tadi. Ia menarik tangan perempuan itu untuk duduk dan segera memeluknya erat. Lelaki itu butuh sandaran.

Perempuan itu tiada lain tiada bukan kekasih Jefrey, namanya Rosiana. Wanita cantik itu satu kampus bahkan satu angkatan dengan Jefrey, Calya dan Winola. Hanya saja mereka beda jurusan justru Rosi itu satu kelas dengan Winola.

Rosi : are you okay, by??
Rosi : coba cerita kenapa?

Jefrey melepaskan pelukannya, ia memandang Rosi sebentar lalu beralih ke jari jemari Rosi dan memainkannya.

Jefrey : aku tadi bentak Calya.
Jefrey : dia usil banget banyak tanya pas aku lagi bikin mie sampe-sampe aku gak jadi makan.

Rosi sedikit mengernyit mendengar perkataan Jefrey, ia sungguh tak percaya kalau Jefrey akan melakukan itu.

Rosi : seriously?
Rosi : rasanya kamu enggak akan sampai begitu deh jef,
Rosi : ada yang salah dari Calya??

Jefrey agak ragu untuk menceritakan pada Rosi, karena memang bukan hal sepele itu yang membuat dia kesal pada Calya. Ia tahu pasti Rosi pun tidak percaya dengan ceritanya itu.

Rosi : gak mau cerita?

Jefrey : kamu tahu kan ros, aku sayang banget sama Calya. Karena dia saudara yang paling deket.
Aku kaget kemarin tiba-tiba ada Erlangga ke kostan mau jemput Calya. Bilangnya sih mau ke perpustakaan kota. Selama ini yang aku tahu hubungan Calya dan Erlangga enggak begitu akrab. Malah terkesan sebatas tahu aja. Tapi koq tiba-tiba gini. Calya juga enggak ada cerita-cerita ke aku.

H & E Kost-KostanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang