11

36 12 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Hari ini Afiyah akhirnya keluar dari rumah sakit, ia sangat bersyukur karena bisa pulang, seminggu di ruang inap ini membuatnya sangat bosan, segala pergerakannya selalu diawasi oleh dokter begitupun juga dengan Minhyun yang melarangnya melakukan hal-hal berat. Padahal Afiyah hanya ingin keluar ke taman rumah sakit tapi malah mendapat omelan dari Minhyun.


“Udah enggak ada yang ketinggalan, ‘kan?” tanya Minhyun.


Afiyah berpikir sejenak, dan tak lama ia mengangguk semangat sebagai jawaban untuk sang kakak. Setelah semuanya dirasa selesai, barulah mereka keluar dari ruang inap tersebut menuju basement rumah sakit dimana mobil Minhyun terparkir dengan rapih disana.


“Bunda sama Ayah enggak ikut jemput kamu, karena ada yang lain di rumah,” ucap Minhyun.


Kening Afiyah otomatis mengernyit, ia berhenti melangkah sembari bertanya-tanya sendiri, siapa yang datang ke rumahnya? Sepenting itukah sampai-sampai kedua orangtua Afiyah tidak menjemputnya juga, melainkan hanya Minhyun saja.


“Siapa?” tanya Afiyah.

Tangan kanan Minhyun yang sempat terulur membuka pintu mobil malah tertahan diudara dan berbalik kearah Afiyah, “Siapa apa maksud kamu?” balas Minhyun.


Afiyah mendecak sebal karena kakak-nya ini benar-benar tidak mengerti kalau tak dijelaskan, padahal dia sendiri yang membahas tentang tamu di rumah, tapi kenapa dia malah lupa? Wajar saja, umurnya sudah lumayan tua untuk mengingat sesuatu.


“Itu, siapa yang datang ke rumah?” ulang Afiyah.

“Oh, kamu tahu sendiri entar,” jawab Minhyun yang kemudian masuk kedalam mobil bagian kemudi. Disusul Afiyah yang juga membuka pintu sebrangnya, tak lama kemudian, mereka pun meninggalkan area rumah sakit menuju kediaman Abizah.


Selama di perjalanan, kakak-beradik itu sama-sama diam. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing sembari mendengarkan alunan radio yang menghiasi keheningan diantara mereka berdua, walaupun mereka saudara, tetap saja mereka selalu dilanda kecanggungan, terlebih lagi Minhyun itu laki-laki sedangkan Afiyah perempuan. Kalau kata Minki, mereka tidak satu server.


“Kamu enggak penasaran apa-apa sama Jonghyun?” tanya Minhyun yang memecah keheningan.


Spontan Afiyah berbalik menatap Minhyun dengan kening berkerutnya, sudah hampir seminggu ia tak pernah mendengar nama itu, dan sekarang ia akhirnya mendengar nama Jonghyun setelah mungkin Minhyun berpikir mereka tengah bertengkar.


“Emangnya kenapa sama dia?” balas Afiyah.

“Gapapa sih, aku cuma ngomong. Biasanya kamu yang paling excited nyariin dia dan bahas dia,” ucap Minhyun.

Afiyah menghembuskan nafasnya kasar lalu menyisir rambutnya kebelakang, “Kirain dia kenapa,” gumam Afiyah.

“Kenapa gimana maksud kamu?” tanya Jonghyun.

Kim Jonghyun : Mas Calon (JR NU'EST) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang