"Ga ngapa-ngapain pak, ini mau nulis." Jawab Aurine santai tapi tidak dengan jantung nya yang berdegup kencang.
"BAPAK TIDAK MENYURUH UNTUK MENULIS!!!" Bohong jika berkata pak Wahyu tidak murka, semua jelas nampak diwajahnya.
Namanya Wahyu Aldi Wijaya dia pengajar biologi dikelas Aurine, yaps Aurine anak ipa. Sudah setengah tahun beliau mengajar, sedikit tahu bagaimana watak anak didiknya itu.
"Ehh anu pak..." Tamatlah riwayat Aurine,dia tidak pandai berbohong.
"Anu anu sudah lebih baik kamu berdiri dibelakang." Ucap pak Wahyu tegas.
Aurine lekas berdiri dan menuju ke belakang bagian kelas, teman sekelasnya tak lagi heran. Untungnya waktu belajar hanya tersisa tinggal kurang lebih 10 menit, jadi Aurine tak merasa begitu pegal pada kakinya.
"Apa pelajaran bapak begitu membosankan?" Sepertinya kali ini pak Wahyu merajuk.
"Tidak pak." Semua murid menjawab tak terkecuali.
"Baiklah kalau begitu, untuk pelajaran bapak selanjutnya akan di adakan ulangan harian."
"Hah!!" Seluruh murid di kelas itu di buat tercengang dengan apa yang baru saja pak Wahyu katakan.
"Pak Wahyu ganteng deh."
"Bapak keliatan lebih muda hari ini."
"Bapak kan baik hati nan tidak sombong,gimana ulangannya di ganti tugas latihan aja pak?"
Kurang lebih begitulah aksi negosiasi teman sekelas Aurine dengan pak Wahyu.
"Tidak ada,pokoknya untuk pelajaran bapak selanjutnya kalian akan mengerjakan ulangan harian!!" Ucap pak Wahyu dengan tegas, begitulah beliau jika sudah berbicara mengenai 'ulangan harian' maka tidak bisa di ganggu gugat.
Teng teng teng
"Baiklah mungkin sampai disini pertemuan kita kali ini, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Serempak siswa menjawab salam pak Wahyu dengan semangat 45.
"Duh tadi Pak Wahyu ngejelasin tentang apa ya?" Gumam Aurine.
"Nih gue udah nyatet semua,makanya jangan ngelamun mulu, lu kebiasaan banget sih setiap pelajaran pak Wahyu pasti bengong, anehnya lagi lu ngelamun cuma pas pelajaran Pak Wahyu doang." Ucap Ino panjang lebar.
