Prolog

1.2K 71 4
                                    

"AYAH! Aku tidak mau ikut saimbara itu!" Bentak seorang gadis dengan baju terusan yang roknya di atas lutut.

"Tapi kau harus." Kata ayahnya lembut.

"Kenapa harus?" Tanya gadis itu.

"Bisa jadi dia takdirmu." Kata ibunya sambil tertawa kecil.

"Yang benar saja... ibu...." kata gadis itu memelas.

"Sudahlah... ikut saja, dari pada kau tidak memiliki suami nantinya."

"Aku nikah sama ayah aja."

"Hei, ayahkan punya ibu. Jadi cari punyamu sendiri." Kata ibunya sambil memeluk lengan ayahnya.

"Ugh..."

"Lagi pula kau bukan anak kecil lagi. Umurmu sekarang 15 tahun loh." Tambah ayahnya.

"Karena aku 15 tahun jangan seenaknya memutuskan dong!" Bentak gadis itu.

"Bukan, karena kau sudah 15 tahun mangkannya kau sudah harus mencari pasangan. Kalau kau mencari saat umur 30 tahunkan sudah kelewatan." Kata ibunya yang sudah terbiasa melihat tingkah laku gadis semata wayangnya yang tomboy itu.

Gadis itu diam tak berani mengomel lagi. Sebenarnya gadis itu tau semua di lalukan orang tuanya hanya untuknya.

"Baiklah, aku menyerah." Kata gadis itu pasrah.

Orang tuanya tersenyum senang. Orang tuanya juga tau, walaupun anaknya bilang "tidak" tetapi akan di laksanakan juga.

Keesokan harinya gadis itu siap dengan semua bajunya yang akan di pakai. Gadis itu memeluk orang tuanya sebelum naik ke kereta kuda.

"Hati-hati ya." Kata ibunya sambil melambai.

"Iya, kalian juga. Jaga diri baik-baik." Kata gadis itu sambil tersenyum.

"Kalau kau ada masalah kau boleh pulang kapan saja!" Kata ayahnya dengan suara agak di keraskan karena kereta sudah mulai jalan.

"OKE!" Teriak gadis itu dari kaca jendela kereta itu.

Beberapa menit kemudian kereta itu berhenti di sampingnya terdapat istana yang megah dan besar. Kursir kereta kuda itu membukakan pintu untuk gadis itu. Di dekat tangga ada seseorang yang sedang memegang kertas dan pulpen bulu sambil melihat gadis di depannya.

"Beritahukan nama anda yang di sertai 'hime' dan dari kerajaan mana?" Tanya orang itu sambil bersiap menulis.

"Haruka hime, dari kerajaan angin." Jawab gadis itu santai.

Bagaimana?
Menarik?
Um, lanjut aja deh hehehe..

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang