"Haruka..." panggil Hana.
"Haruka... sudah tidak ada orang lain lagi di sini selain kita." Kata Chie.
"Itu benar, karena itu keluarlah." Kata Hana sambil mencari-cari Haruka sampai di bawah bantal.
Tuk tuk
Hana dan Chie melihat ke jendela. Ternyata ada Haruka di sana. Hana berjalan ke arah jendela dan membawa Haruka di atas tangannya. Tentunya Chie mengekori Hana.
"Ternyata kau di sini Haruka!" Kata Hana mendekatkan Haruka ke mukanya.
"Kau membuat kami kawatir Haruka." Tambah Chie.
"Betul, anak nakal." Kata Hana.
"Eh?"
Haruka menunjuk-nujuk ke arah meja. Hana berjalan menuju meja dan meletakkan Haruka di atas meja. Haruka mengambil kertas baru lagi dan mulai menulis.
Hana, aku bukan anak kecil. Hanya saja tubuhku menjadi tupai.
"Hehehe aku hanya bercanda Haruka." Kata Hana cengar-cengir.
"Tadi kau kemana Haruka?" Tanya Chie.
Aku pergi melalui jendela. Saat aku melihat Daiki, Miki, Yuri dan kalian aku langsung kembali ke jendela kamar ini.
"Apa kau tidak cemburu?"
Apa maksudmu?
"Begitulah..."
"Ah ngomong-ngomong Chie, apakah kau pernah bertemu Haruka dulu?" Tanya Hana.
"Em? Ah, tadi aku bilang seperti itu ya?" Tanya Chie sambil menutup mulutnya.
"Ya... semacam itu, apakah semua itu kebohongan?" Tanya Hana balik
"Tidak, itu Adalah kebenaran. Haruka apa kau ingat?" Tanya Chie sambil melihat ke arah Haruka.
Oh aku ingat!
Kau anak berkacamata yang selalu membaca buku itu?"Kau benar." Kata Chie.
Maaf, aku tak menyadarinya.
Kau tidak menempel pada buku lagi sih.
Kau yang sekarang berbeda dengan kau yang berumur 8 tahun."Itu tak masalah untukku. Dan aku berubah setelah aku bertemu denganmu. Terimakasih." Kata Chie sambil tersenyum.
=)
Chie tertawa kecil. Haruka menuliskan itu karena ia tak dapat tersenyum dan Chie memaklumi itu.
"Apa aku menganggu reuni kalian?" Tanya Hana.
"Tidak, kami sudah selesai." Kata Chie.
Haruka hanya mengangguk kecil.
"Baiklah... jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Hana.
Mereka bertiga diam dan ruangan menjadi hening sejenak. Haruka akhrinya mengambil pena dan menzulis lagi.
Kalian lakukan kegiatan seperti biasa sambil mencari cara untuk mengembalikan bentuk tubuhku seperti semula.
Sedangkan aku akan keliling mencoba mancari cara.
Bagaimana?"Ide bagus!" Seru Chie.
"Lalu, sekarang kau akan ke mana?" Tanya Hana ke Chie.
"Aku akan ke perpustakaan kerajaan untuk mencari tahu."
"Kalau begitu aku akan ke taman kerajaan dan mencari tanaman yang mungkin bisa di pakai."
"Baiklah. Haruka kami pergi dulu." Kata Chie menoleh ke arah Haruka.
Haruka hanya mengangguk.
Hana melambai ke arah Haruka dan mengekori Chie yang berjalan keluar.
"(Baiklah.. setelah ini ke mana ya?)" Tanya Haruka dalam hati.
Haruka melompat turun dan keluar melewati pintu. Haruka menoleh ke kiri dan kanan untuk memastikan tidak ada orang. Saat memastikan benar-benar tidak ada orang Haruka berjalan atau lebih tepatnya berlari tampa tujuan.
Haruka berlari di pinggir dan tetap waspada. Tak sengaja Haruka melewati pintu ruangan kerja Daiki. Haruka penasaran Daiki sedang apa, jadi Haruka mundur lagi untuk mengintip.
Ternyata Daiki sedang berdiri menghadap ke jendela dengan angin yang berhembus kecil, itu membuat rambut Daiki sedikit terbang (i belive i can flay hahahaha).
Tiba-tiba Daiki memutar sedikit tubuhnya dan menemukan Haruka (dalam tubuh tupai ya...) yang sedang mengintip.
"Oh, ayo sini..." panggil Daiki sambil menunduk.
Haruka kaget dan ketakutan.
"Ayo jangan takut..." kata Daiki sambil mengulurkan tangannya.
Entah kenapa Haruka malah berjalan pelan menuju tangan Daiki.
"(Bersikap layaknya tupai! Tapi kalau tupai biasanya gimana haduh... sudah ikuti alur aja!)" Pikir Haruka.
"Nah seperti itu..." kata Daiki sambil mengelus kepala (tupai) Haruka.
Haruka merasanya nyaman dengan elusan itu. Sampai menutup matanya karena saking nyamannya.
Angin mulai berhembus lagi melalui jendela. Daiki menoleh ke jendela dan berjalan mendekati jendela.
"Kemana sebenarnya dia pergi?" Tanya Daiki dengan suara kecil sambil melihat dengan tatapan sedih ke luar jendela.
Haruka POV
Apa dia...
memikirkan.... ibunya?Hahaha bercanda, ya nggak mungkin aku lah...
"...Haruka..." kata Daiki dengan suara yang lebih kecil dari pada tadi.
Tuhkan dia memikirkan Haru- HAAH?!
uso uso uso, pasti bukan haruka aku. Pasti Haruka yang lain. Iya-iya yang namanya Haruka-kan ada banyak.
…
Emang siapa lagi yang namanya Haruka?
Arthor POV
Tampa sadar Haruka terus bergerak dan hampir terjatuh.
"Eits... hampir saja jatuh." Kata Daiki yang berhasil mencegah Haruka terjatuh.
Haruka juga kaget dan kelihatan ketakutan.
"Kau tupai yang unik kau tau." Kata Daiki sambil melihat (tupai) Haruka lebih dekat.
"Kau mau menemaniku di sini hari ini? Aku rasa tak masalah aku berbicara dengan tupai hahaha." Kata Daiki.
Haruka berjalan di lengan Daiki menuju pundak Daiki. Setelah Haruka sampai di pundak Daiki, Daiki hanya tersenyum dan mengelus puncak kepala (tupai) Haruka.
Jeng jeng jeng jeng....
Ak dah bilang secepatnya malah ngaret hehehe...
Udah ngaret, pendek lagi
hahaha...
Kemaren bru slesai ujiannya.-R:lah ujian apa thor, bukannya ukk udah selesai?
-A:ujian.... kepo deh hahaha... bukan ujian kepo tapi.Yah, gara-gara ni arthor otaknya lagi buntu jadi segini aja basa-basi (busuk)-nya.
Jangan lupa vomment ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen
Diversosmengaitkan sesuatu yang bertema fantasy. (karena Arthornya cuman bisa mengarang dengan tema fantasy.) sesuatu yang berkaitan dengan sihir dan racun. selamat membaca. sorry aku diskripsikannya sedikit (atau sangat) membosankan. kalau mau baca dulu se...