2. Kau Milikku

1.2K 161 13
                                    


Yuta terbangun di pagi hari tak menemukan Johnny di sampingnya. Ia meraih ponselnya di nakas sebelah tempat tidur, melihat angka 09.15 pada lockscreen nya.

Ia bangun kesiangan. Tubuh polos di balik selimut itu pun terasa sakit luar biasa. Terlebih pada bagian 'itu'. Terasa sangat perih.

Ya, Yuta dan Johnny melakukannya semalam. Setelah pulang jalan-jalan dan makan malam Jemin langsung tertidur, tapi tidak untuk orang tuanya. Yuta harus membantu Johnny menuntaskan 'beberapa pekerjaan'.

'karena yang kemarin gagal, malam ini ayo bekerja lembur sampai pagi.'

Mengingat kembali kata-kata Johnny semalam membuatnya sedikit merinding. Suaminya itu benar-benar membuatnya 'lembur' sampai hampir subuh. Dan lagi, stamina suaminya itu tidak bisa diragukan. Bahkan sampai akhir pun Johnny tak terlihat kelelahan sama sekali, berbanding terbalik dengan Yuta yang sudah hampir tumbang.

Ah, sudahlah. Membahas keagresifan Johnny dalam bercinta tak akan ada habisnya. Itu akan membuatmu semakin berdosa, kita sudahi saja dan kembali pada Yuta.

Pria dua puluh sembilan tahun itu bangkit perlahan-lahan dari ranjangnya. Susah payah Ia berdiri tegak hingga beberapa bagian tubuhnya berbunyi 'krek'. Sambil menahan rasa sakit, Yuta berjalan sangat pelan ke kamar mandi yang ada di dalam ruangannya. Mandi dan berendam dengan air hangat mungkin akan sangat membantu.

Sesi mandi pagi Yuta kali ini berjalan lebih lama dari biasanya. Empat puluh lima menit berlalu dan pria itu baru keluar dari kamar mandi dengan bathrobe hitam dan handuk kecil di kepalanya. Tubuhnya terasa lebih segar sekarang. Yah, meskipun Ia masih tidak bisa berjalan dengan normal, setidaknya tidak seburuk sebelumnya.

Yuta melangkahkan kakinya menuju meja rias untuk mengeringkan rambut dan melakukan beberapa perawatan wajah harian. Namun atensinya tertuju pada selembar sticky note yang tertempel pada cermin.

Dear, Mama Yu

Maaf, aku berangkat ke kantor tanpa memberitahumu. Kau pasti sangat kelelahan karena semalam. Karena itu, hari ini istirahatkan dirimu dengan baik. Minta Nyonya Kim untuk membuat makanan yang menyegarkan. Tidak perlu menghawatirkan Jaemin. Aku sudah mengurusnya dan mengantar pangeran kecil kita bermain di rumah Jeno. Jadi, beristirahatlah dengan baik dan jangan sampai sakit.

Love,
Daddy John

Senyum Yuta mengembang sangat lebar saat membaca tulisan tangan Johnny. Perhatian-perhatian kecil dari Johnny untuknya dan Jaemin membuat Yuta merasa seperti seseorang yang paling beruntung di dunia.

Meskipun keraguannya pada Johnny masih ada, namun saat ini Ia hanya ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa Johnny masih mencintainya, dan terus mencintainya sampai kapanpun. Karena Johnny adalah miliknya. Selamanya akan seperti itu.

---

Waktu menunjukkan pukul dua siang. Sudah masuk jam istirahat bagi orang-orang di dalam gedung perusahaan JJ Company. Saatnya para pekerja untuk makan siang atau sekedar bersantai sejenak dari kesibukan.Beberapa orang pergi ke cafetaria, beberapa pergi mencari makanan ke luar kantor, ada beberapa lagi yang memakan bekal di ruang kerja masing-masing.

Seorang pria jangkung yang bekerja di lantai dua puluh memilih untuk menghabiskan jam istirahatnya di lobi lantai satu, tepatnya di meja resepsionis bersama sepasang pria dan wanita lainnya. Dia Kim Doyoung, sekretaris dari CEO perusahaan mereka, Johnny Suh.

Pria itu hanya berdiri menumpukan lengannya pada meja sambil mendengarkan rekannya, Jungwoo dan si resepsionis, Sooyoung yang saling bertukar gosip yang beredar di lingkungan kantor. Harus diakui kalau Sooyoung dan Jungwoo adalah kombinasi yang sempurna jika berhubungan dengan hal bergosip.

Petrichor [JohnYu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang