Hai berikan cinta kalian dulu di sini berupa "❤️✨"
Komentarnya full tiap paragraf oke.
Happy reading!!!!
Hari ini tepat perayaan kemerdekaan negara tercinta, yaitu negara Indonesia. SMA Negeri Zero Jakarta, tengah merayakannya.
"IPA 3 SEMANGAT!"
Semua anggota kelasnya masing-masing menyemangati perwakilan kelas yang mengikuti lomba tarik tambang, berlomba-lomba berteriak paling kencang untuk membakar semangat para peserta.
"ZIDAN SEMANGAT TARIK TERUS!"
Sebagian besar mata tertuju pada gadis yang memiliki tinggi badan sekitar 165 cm yang malah menyemangati pacarnya saja.
"Jangan bucin dulu deh, Stell."
"Emang kenapa? Gak boleh?"
Cowok yang tengah mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menarik tambang itu tersenyum senang ketika mendengar suara yang membuatnya candu.
"TIGA ... DUA ... SATU! YEIY!! IPA 3 MENANG!"
Anak-anak dari IPA 3 langsung berteriak senang karena kelasnya berhasil memenangkan juara di lomba ini, cowok jangkung dengan tinggi 175 cm menghampiri pacarnya, Stella dengan kaos olahraga yang sudah basah karena keringat.
"Aku keren gak?" Tanya Zidan sembari mengambil air minumnya dari tangan Stella.
"Kabur deh males ada orang bucin."
Zidan melirik ke arah temannya yang selalu mengatakan itu. Stella melirik orang itu tajam dibalas tawa kecil oleh Zidan.
"Biasa aja dong matanya, gemes deh." Zidan mencubit pipi Stella dengan gemas, menarik tangan pacarnya dan berjalan menuju teras depan kelasnya yang kebetulan dekat dengan lapangan.
"Aku deg-degan banget, deh."
"Kenapa?" Tanya Zidan menatap lembut mata Stella, cowok inilah yang kerap membuat Stella dikenal dengan perempuan paling beruntung ketika mendapatkan Zidan yang selalu mendengarkan Stella bicara sembari menatap mata gadisnya dengan lekat.
"Ih masa gak ingat sih? Aku kan sebentar lagi final lomba balap kelereng."
"Aku yakin kamu menang."
"Kalo aku kalah, aku gak dapat handphone baru dari Ayah," ucap Stella nampak murung.
"Hah? Jadi kalo kamu menang lomba ini kamu bakalan dapat handphone baru?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK 2 || Narasi 2 hati
Novela Juvenil"𝐀𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐨𝐛𝐚𝐭𝐢 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐩 𝐦𝐮, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐦𝐮." Jika mencintaimu adalah luka yang hebat, maka melepas kamu adalah hal terberat. "Aku dengar terowongan bawah tanah yang menghubungkan Istiqlal dan...