6. Pulang

8 3 6
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA :)

*****

" Kamu dimana? cepat pulang, Kakakmu hari ini pulang " Telefon itu dimatikan sepihak oleh mama Hana, " Ngapain sih pakai pulang segala " Hana mematikan ponselnya dan langsung pamit kepada Jeevan untuk pulang duluan, dengan alasan urusan mendadak.

" Gue pulang dulu ya, nyokap gue nyuruh cepet pulang, lo lanjutin aja acaranya, tolong bilangin ke bunda Ana ya sekalian ". " Biar saya anter, kita pamit sekalian " ucap Jeevan yang langsung berdiri dan berjalan mendahului Hana. 

" Gue pulang sendiri aja, lagian acara nya bukannya belum kelar, lo disini aja, gue bisa pulang sendiri kok, gue pesen Grab " ucap Hana yang ingin memesan Grab namun ditahan oleh Jeevan. " Biar saya anter, saya juga ada urusan mendadak " Hana mengangguk dan kembali berjalan mengikuti Jeevan untuk pamit ke bunda Ana.

" Bun, kita balik duluan ya bun, soalnya ada sedikit urusan yang harus saya selesaikan bun, terima kasih udah undang kita berdua ya bun, mudah mudahan kunjungan selanjutnya saya bisa lebih lama disini " Jeevan menyalami tangan bunda Ana diiringi Hana yang ikut menyalami tangan bunda Ana. 

" Harusnya bunda yang  berterima kasih sama kamu Jeev, udah mau datang diwaktu sibuk hanya untuk bermain sama anak anak, lain kali kesini ajakin neng pacar nya lagi ya, " ucap Bunda Ana yang tersenyum melihat Hana yang kaget. " Bun, Jeevan bukan pacar aku " ucap Hana yang langsung menkonfirmasi ketidakbenaran tuduhan itu. Jeevan memilih untuk diam dan senyum samar.

" Yaudah bun, kita pulang dulu ya, tolong bilangin ke anak anak juga ya bun, sampai jumpa " .

" Iyain aja kek kamu pacar saya, pakai nolak segala " 

*****

Hana berjalan gontai ketika memasuki rumahnya, sudah terbayang dibenaknya entah perbandingan apa lagi yang akan ia dapati, dan entah permintaan yang memaksa apa lagi yang mamanya pinta.

Terlihat mama dan papanya sudah menikmati makan malam tanpa menunggu kehadirannya. Hana membuang nafas kasar. Perlahan jalan menuju ruang makan yang entah kenapa di desain begitu luas untuk ukuran ruang makan yang hanya akan digunakan oleh 3 orang. Tidak, sekarang menjadi 4.

Hana duduk berhadapan dengan mamanya, makanan yang terlihat cukup menggiurkan malah membuat Hana tidak nafsu makan, ia hanya tertunduk menatap piring kosong yang terletak diatas meja.

" Dari acara ga jelas lagi? " ujar mama memutus lamunan nya.

Hana hanya diam, melihat tatapan mamanya yang seperti akan menumpahkan semua kalimat kalimat kekesalan nya.

" Kamu ikut acara apa? " tanya laki laki yang baru datang, dan menarik kursi disamping Hana.

Hana menolehkan arah pandangnya kekiri, mendapati lelaki tinggi yang tersenyum menampilkan lesung pipi Indah miliknya.

Mungkin semua perempuan jika melihat lelaki ini langsung jatuh Cinta, hidung yang mancung, kulit putih bersih, senyum menawan ditambah lesung pipi yang dalam, namun tidak bagi Hana. Lelaki ini adalah musuh terbesar baginya. Seorang yang selalu dibanding bandingkan dengannya.

" Kalau kakak kamu nanya, dijawab Hana! Punya mulut kan, ga sopan kamu ! " Nada mama Hana cukup meninggi yang membuat Hana sedikit tersentak. Hana membuang nafas kasar untuk kesekian kalinya. Ia memilih berdiri dari kursinya dan pergi meninggalkan meja makan, tanpa menyentuh makanan sedikitpun.

" mau kemana kamu Hana?! "

" Aku mau istirahat dulu ma,  cape "

Hana meninggalkan ruang makan, dengan perasaan yang lelah dan tidak adanya nafsu makan
belum sampai ia menaiki anak tangga, mamanya langsung menarik lengannya.

I Met You In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang