7. Cemburu

8 3 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA YA :)

*****

" Berhenti meminta bantuan kepada Hana, saya sudah berkali kali mengatakan bahwa saya tidak suka kamu, harus dengan cara apalagi supaya kamu ngerti? "

" Tapi kan,  yaudah gapapa kalau kamu ga suka sama aku,  tapi untuk berteman dengan kamu bolehkan? "

Jeevan memilih tidak menjawab permintaan Monica,  pergi meninggalkan Monica yang berdiri dengan harapan setidaknya ia bisa menjadi teman Jeevan, walaupun perasaan yang ia punya lebih untuk dianggap menjadi teman.

Dibawah langit cerah di Rooftop ini, Monica melihat punggung Jeevan yang mulai tak tampak lagi. Monica tersenyum sinis sambil menghembuskan nafas kasar.

*****

"Silahkan belajar masing masing, karena saya harus segera kerumah sakit, istri saja baru saja melahirkan " ucap pak Solihin yang sudah meninggalkan ruangan kelas.

Tugas dengan soal sebanyak 40, harus selesai hari ini,  dan dikumpulkan sepulang sekolah. Langsung Thifa dan Raja memutar arah tempat duduk mereka menghadap kearah Hana dan Jeevan. Tidak ketinggalan Chandra yang langsung datang dari belakang membawa bangku dan duduk di samping Jeevan.

Hana berdiri untuk pergi ke toilet sebelum ia berkutat dengan soal Matematika sebanyak ini.

" Mau kemana? " Jeevan sempat meraih tangan Hana sebelum ia berjalan meninggalkan tempat duduk nya.

" Toilet, kenapa?  Mau ikut? " tanya Hana diiringi Jeevan yang melepaskan genggaman tangannya dari Hana.

" Ke Toilet doang Jeev, khawatir banget " ucap Chandra yang menyenggol lengan Jeevan, diiringi dengan gelak dari Thifa dan Raja.

Hana berjalan santai menuju Toilet yang hanya berjarak satu kelas dari kelas nya.

Hana mencuci tangannya di Wastafel. Ada 3 orang siswi yang telihat masuk kedalam toilet, terlihat dari kaca wastafel.

" Oh jadi ini orangnya? Muka doang cantik, tapi hati kek iblis " ucap salah satu perempuan yang bernama Chintya, terlihat dari nametagnya.

Hana melihat perempuan yang barusan berbicara dari kaca.

" Sok sok mau bantuin padahal mah nikung,  takut banget lo posisi lo digeser " ucap Chintya itu sambil merangkul bahu Hana. Hana sama sekali tidak berniat langsung melihat kerah Chintya, masih memandangnya lewat kaca.

Hana mematikan keran menandakan ia sudah selesai mencuci tangannya. Dan langsung berdiri tegap. Melihat dengan pandangan sinis kearah tangan Chintya yang masih bertengger di bahunya.

" Maksud lo apa? "

" Ga ada maksud apa apa,  cuman kasian aja sama cewe yang lo bilang mau bantuin buat deket sama cowo yang dia suka, eh ternyata malah jelek jelekin dia ke cowo yang dia suka,  murahan banget cara main lo "

" Udah?  Udah kelar bacotnya? Gue duluan ya " Hana berlalu begitu saja, tidak menggubris kata kata perempuan yang sama sekali tidak ia kenal, hanya tau nama karena tertulis jelas di baju seragam sekolahnya.

" Hah, dasar cewe murahan lo,  mainnya gak sportif, minta maaf gih sama Monica, udah dijanjiin buat bantuin,  eh malah nikung "

Hana menatap Chintya dengan 2 antek-antek nya. Hana memutar bola mata nya jengah, melihat 3 sosok perempuan sok tau yang datang entah dari mana.

Hana berlalu tanpa memperdulikan omongan tidak penting dari Chintya. Namun ia terfikir untuk langsung bertanya kepada Monica. Apa yang telah ia katakan kepada perempuan ini sehingga mereka berfikir kalau Hana menikung nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Met You In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang