JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA :)
******
Malam yang cukup dingin dengan rinai hujan membuat irama yang menenangkan, Jeevan yang merebahkan tubuhnya diatas kasur sejak sore tadi, entah kenapa ingatan sebulan yang lalu hadir dikepalanya setiap malam, perempuan berambut panjang nan bergelombang yang diikat setengah, dengan tas berwarna biru di ruang kepala sekolah berhasil membuatnya jatuh hati. Padahal sebelumnya ia tidak percaya dengan yang namanya " Cinta pada pandangan pertama ", itu hanya seperti lirik lagu yang pernah ia dengar beberapa tahun yang lalu. dan kini perempuam itu menjadi teman sebangkunya.
Perempuan yang tidak mempunyai terlalu banyak ekspresi diwajahnya, terkadang hanya terlihat senyum tipis yang tidak terlalu jelas, atau hanya sekedar kerutan dikeningnya ketika bingung atau ketika mengerjakan sesuatu. namun lewat manik matanya selalu menggambarkan seperti adanya kesedihan dan kesepian. Suasana malam ini sepertinya berhasil membuat Jeevan larut dalam lamunannya.
Matanya terkunci ketika melihat nomor dengan profile kosong dan dengan status April, mungkin bulan lahirnya pikir Jeevan, yang sampai sekarang belum juga ia simpan, sejak 1 bulan yang lalu. Namun malam ini dia putuskan untuk menyimpan nomor itu dengan nama kontak " Hana ".
Ia melemparkan ponsel yang ia genggam itu kesembarang arah. Sambil menutup mata dan berusaha untuk tertidur. Entah kenapa hari ini ia cukup sulit untuk tidur, padahal biasanya jam 10an ia sudah tertidur, namun sampai jam dinding menunjukkan pukul 12.30, matanya seperti bisa diajak menonton Film dengan durasi 2 jam.
Belum berhasil ia tertidur, ponsel yang tadinya ia lempar itu berbunyi menandakan ada pesan masuk, itu Jovan.
-JOJO-
" Bro, udah tidur? "
" Udah "
" Trus kok bisa bales chat gue ?"
" Ngetik sendiri "
" Ih gue serius, gue mau nanya, penting banget ni, urgent "
" Apaan? "
" Gini bro, lo, eh gimana ya ngomongnya ? "
" Cepet atau lo gue block "
" Ih sensi amat lo kek cewe PMS "
" Gini bro, gue sering liat lo sama Hana, anak kelas lo, boleh ga gue minta bantuin comblangin sama dia ? ntar gue traktir Americano sepuasnya deh, Plisss "" Usaha sendiri, udah ah, gue mau tidur, jangan ganggu gue ! "
" Bantuin gue yaaa ? "
" Jeev ? "
" Woi, sepupu laknat lo ye, anggurin chat gue "Pesan itu berakhir tanpa ada balasan dari Jeevan. " Kenapa harus Hana sih Jo ? " gumamnya sambil meletakkan lengannya menutupi matanya.
*****
Ujian tengah semester sudah dekat,hanya tersisa 2 bulan lagi. Perpustakaan yang biasanya sepi, kini cukup ramai. Meja meja yang awalnya kosong, kini banyak diisi, terutama kelas 12,karena memang ini waktu waktu untuk lebih serius belajar .Rak rak buku juga berbaris rapi, hanya saja buku buku yang tersusun disana ada yang mulai berdebu. Hana dan Thifa yang setiap jam istirahat pasti selalu nongkrong dengan tumpukan buku buku di depan mereka, mulai dari buku kumpulan rumus Matematika, Fisika, maupun Kimia.
" Han, ini hasilnya bener ga sih? gue lupa jalannya gimana " ujar Thifa yang memperlihatkan hasil dari soal yang ia cari sejak tadi.
" Bener, eh soal yang ini ni gue ga paham, pak Solihin ga jelas kalau nerangin bagian ini " jawab Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Met You In My Dream
Teen FictionSampai sekarang, rasa itu belum tersampaikan.