"Huekk , huekk "
Khana memegang pelipis nya , tubuh nya lemas sudah seminggu ini dia tidak enak badan , apapun yang ia makan akan dikeluarkan .
Chanyeol tampak risau dari balik pintu kamar mandi .
Tadi nya dia berniat berangkat kerja setelah sarapan tapi melihat wajah Khana pucat pasi , dan muntah-muntah dia jadi khawatir .
Cklekk
"Sayang gmna ?"
Chanyeol makin khawatir melihat Khana sekarang .
Istri nya itu berjalan melewati nya dengan tubuh gemetar , dia menuju nakas disebelah ranjang mereka.
Wanita itu membuka pintu lemari dan memegang pembalut kemudian terdiam dam menaruh kembali pembalut itu didalam lemari .
Chanyeol masih mengikuti Khana , kini pria itu duduk di tepi ranjang.
"Oppa , tidak berangkat kerja ?"
Khana baru menyadari Chanyeol ada dikamar mereka.
"Aku ijin tidak masuk , aku tidak mungkin meninggalkan mu dalam keadaan begini?"
Khana tersenyum samar dia duduk di tepi kasur.
"Oppa ehm bisa belikan aku sesuatu ?"
"Bagaimana?"
Chanyeol tampak gelisah , sudah setengah jam Khana didalam kamar mandi .
Wanita itu menggigit bibir bawah nya, menatap Chanyeol sendu.
"Apa hasil nya sayang?"
Pria tinggi besar itu penasaran dia menghampiri Khana lebih dekat .
"Aku hamil oppa "
dengan isak tangis kecil Khana menunjukkan testpack nya pada Chanyeol
pria itu masih menatap tak percaya pada istri nya , dia hanya menatap kosong benda pipih berwarna putih yang dipegang Khana.
"Sayang?" Khana mengerenyitkan dahi nya dan mengibaskan tangan nya didepan wajah Chanyeol .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband
Fiksi Penggemar"Dia mencintai ku sampai aku sesak " - Khana "Memberi nya kebahagiaan adalah tujuan utama ku hidup di dunia ini " - Chanyeol "aku mencintai orang yang salah " - Loey