PART 30

676 46 2
                                    

Warning! No edit! Typo bertebaran!

Fiona yang terus menyerang membuat kronos kewalahan hingga membuat lengan kanannya tergores pedang Fiona. Tak tanggung-tanggung Kronos mencengkram tubuh Fiona hingga membuat gadis itu merasa tulangnya remuk.

"Aarrgh" teriak Fiona kesakitan

Tulangnya benar-benar terasa remuk. Gadis itu yakin banyak tulangnya yang patah karena hal ini. Dengan sekuat tenaga Fiona mencoba untuk membuka lebar sayapnya. Meskipun hal itu amat sangat susah.

Mengingat Kronos adalah Titan yang tubuhnya sekeras batu membuat Fiona harus berusaha lebih keras lagi.

Fiona yang terus mencoba membuka kepalan tangan Kronos dan Kronos yang terus mengeratkan kepalan tangannya.

Kronos tertawa keras melihat usaha Fiona untuk keluar dari kepalan tangannya. Bagi Kronos begitu lucu melihat usaha manusia yang ingin mengalahkan dirinya. Poseidon yang melihat hal itu ingin sekali membantu tapi sayang tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk melawan. Tidak hanya Poseidon, Dewa lainnya juga merasakan hal yang sama. Mereka membutuhkan waktu untuk memulihkan diri.

Kronos yang terus tertawa sedikit lengah hingga membuat celah sedikit untuk Fiona. Dengan sekuat tenaga Fiona mencoba menggerakkan tangan kanannya yang memegang pedang lalu menusuk tangan Kronos.

Seketika Kronos menjerit keras dan membuka kepalan tangannya. Fiona yang tidak siap terjatuh ke tanah membuat tangannya patah.

Krakk~

"Sial" umpat Fiona

Kini tangan kanannya tidak bisa di gerakkan karena patah membuat dirinya sedikit bingung. Menggunakan tangan kiri untuk mengayunkan pedang memang bukan hal mustahil tapi akan sulit mengingat jika selama ini gadis itu selalu menggunakan tangan kanannya. Kaki kanan terkilir dan tangan kanan patah, sungguh sial nasibnya.

Fiona bangun dengan susah payah karena nyeri di kakinya. Saat dia berjalan denyutan di kakinya semakin menjadi. Mencoba tidak memperdulikan rasa sakit di kakinya dan tetap fokus pada musuh berbadan super besar di hadapannya.

Kronos mengibaskan tangannya di tanah membuat Fiona yang berjalan tidak seimbang kembali terjatuh.

"Aakkh" jerit Fiona tertahan

***

"Stheno" ucap Felycia lirih

Stheno tersenyum miring kearah Felycia. Gorgon itu mendekati Felycia dengan cakar yang siap merobek apapun dan tangan satunya membawa pedang.

Felycia menghilangkan busurnya dan menggantinya dengan pedang. Sangat tidak mungkin melawan Stheno hanya dengan menggunakan panah, yang ada dirinya akan terluka parah.

Stheno memulai serangan dengan mengayunkan pedangnya kearah perut Felycia tetapi untung saja reflek Felycia cukup cepat sehingga gadis itu selamat. Felycia mulai melakukan serangan balik dengan memfokuskan kearah leher Stheno.

Rambut ular milik Stheno selalu memberitahu kemana arah datangnya serangan. Sehingga setiap sabetan pedang yang di layangkan oleh Felycia mampu di hindari oleh Stheno.

"δεν μπορείς να με νικήσεις πριγκίπισσα Ποσειδώνα" ucap Stheno angkuh

(Kau tidak akan bisa mengalahkan aku putri poseidon)

"Μην υποτιμάτε τον αντίπαλό σας μόνο και μόνο επειδή δεν έχει σώμα σαν εσένα, Σθένο" jawab Felycia masih mengayunkan pedangnya

(Jangan remehkan lawanmu hanya karena dia tidak bertubuh sepertimu, Stheno)

Kedua pedang terus beradu satu sama lain. Felycia maupun Stheno terus melesatkan pedang mereka kearah titik fatal.

My Mate Daughter of Poseidon (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang