Sudah malam pukul 19.00, Alisha shift pagi. Sudah waktunya jam pulang. Alisha menatap jam tangan miliknya sendiri. Aldi belum juga membalas pesan nya.
Aldi ketiduran ya?
Sebuah mobil sedan berwarna hitam melesat didepan sekuriti tepat didepan dirinya berdiri.
"Alisha, yuk pulang." Kaca mobil itu terbuka dengan menampakkan seseorang yang ia kenal.
Mata Alisha melebar, lalu muncur senyum lebar disana. "Davan?!" kakinya lari menuju itu.
"Lo ngapain disitu," lelaki berparas indah itu menolehkan kepalanya memerintahkan Alisha agar duduk disampingnya, "ayo masuk!"
Senyum Alisha memudar, memikirkan Aldi, pacarnya.
"Eh, engga Dav, gue..."
"Nunggu Aldi?"
Alisha mengangguk pelan, "maaf ya Dav."
"Coba cek WA lo, Aldi gak bisa antar, pasti sibuk."
Ucap seseorang menongolkan kepalanya dari jok belakang.Alisha kaget, "Bayu!"
Bayu menunjukkan deretan gigi putihnya.
"Davan kangen sama lo."
Melihat Davan, lalu Davan tersenyum kepadanya, kenapa Davan harus senyum sih.
"Gakpapa Sha. Next kita ketemu ya?"
Kenapa sih Aldi tidak bisa selembut Davan? tidak suka marah, tidak suka bentak, tidak suka memperlakukan sesuatu sesuai keinginannya sendiri.
"Gue udah capek-capek pindah kebelakang demi lo, lo malah gak mau Sha." Umpat Bayu.
"Bay..." tegur Alisha mengingatkan.
Pasalnya, Bayu paham Alisha punya pacar. Bayu paham watak seperti apa orang seperti Aldi. Bayu dan Alisha sangatlah dekat. Apapun tentang Alisha, Bayu tau. Tak sedikit Alisha menceritakan tentang kehidupannya kepada Bayu.
Ada suatu hal kenapa Bayu lebih mendukung Alisha bersama Davan, dibanding Aldi.
Namun sayangnya, Alisha mencintai Aldi. Lelaki lebih dari Aldi, tak mudah membuatnya bisa berpaling.
Pacar Galak ❤️ :
Sayang, aku masih ada urusan kantor, kamu naik ojol ya?Benar saja kata Bayu. Alisha masih melihat Davan dan Bayu masih menunggunya. Ah, ini pasti ulah Bayu.
iya sayang. aku ini mau pulang. see u
Alisha memasukkan kembali ponselnya kedalam tas. Tidak, tidak mau mencari masalah kepada Aldi malam ini.
"Sha! gimana? bener kan gue, ayo."
"Sshh, Bay. Gue, ojol aja ya? soalnya nanti-"
"Aldi minta pap karena dia gak bisa jemput terus mastiin lo naik ojol dan bukan diantar siapapun?" potong Bayu hafal.
Alisha langsung melirik wajah Davan yang menatapnya santai sesekali sambil menikmati rokok nya yang tinggal setengah itu. Senyuman yang Davan lempar sesekali itu, membuat Alisha mengerti, Davan ngejek, Alisha bucin soalnya.
Davan tau Alisha menyukainya. Hanya saja, gadis itu memilih setia dengan pilihannya.
"Bye-bye Bayu, Davan. Gue duluan yah!" Suara Alisha membuat Davan dan Bayu mengerutkan keningnya, nyaring sekali.