Pagi yang lumayan cerah walaupun habis hujan semalam. Tidur semalam membuat Alisha cukup nyenyak, telponan dengan Aldi, pemuda manis itu menyanyikan lagu lagu romantis, meskipun fals tetapi gadis penyuka sederhana seperti Alisha sangatlah suka.
"Syerin cantik dan imut. Ehm, gue cuti ya?"
"Gausah bodoh. Gue mau main sama laki gue."
Astaghfirullah. Alisha sampai menepuk kuat dahi nya sendiri.
"Ayolah, sehari doang. Hari ini anniversary gue."
"Alishaaaa... anniv bulanan. Lo mau di biasain aja kayak bulan lalu?"
Alisha mengigit bibir bawah nya. Aldi memang tidak seromantis itu sih, tapi Alisha gak kapok kapok ngerayain anniv bulanan walau cuma sekedar ucapan doang.
"Tapi Aldi semalem lagi baik banget. Mau bikin dia seneng dulu. Plis Syerin." Nada itu sekarang terdengar memohon.
Alisha dengar jelas decakan disebrang sana.
"Oke! demi lo seneng juga ya! abistu lo tanya kapan dia halalin lo. Biar lo tau gimana rasanya diganggu pas lagi musim hujan kayak gini."
Alisha menaikkan satu alisnya. Gak beres otak ni anak.
"Lo jangan sampe hyper ya Rin. Demi apapun serem." Alisha mematikannya dengan kilat. Jika dilanjutkan, Syerin akan memakinya sambil berkata, Lo gatau rasanya surga dunia.
Setelah memasak beberapa camilan kesukaan Aldi. Alisha lalu membersihkan diri dan bersiap untuk pergi.
Langkah nya terhenti saat melewati kamar Rara.
"Ra?"
Rara yang sedang main game menoleh sebentar. Lalu memainkan kembali game nya. Syndrom ni anak.
"Woi. Lo gila lama-lama." Rara hanya meringis saat mendapati kepala nya dilempar bantal.
"Ck! apaan sih, kak."
"Lo masih ada coklat ngga?"
"Ada dikulkas. Tinggal liat, pake nanya."
Alisha memutarkan matanya. Adiknya itu suka sekali membantah. Gatel sekali tangan Alisha untuk lagi-lagi menghapus game itu dari ponsel nya. Namun kasihan jika harus melihat adik nya itu nangis-nangis.
Alisha melihat beberapa coklat disana. Gadis itu tersenyum merasakan kesenangan didalam hati nya saat ini.
"Aldi suka banget coklat."
Ya, bukan untuk dirinya sendiri.
Setelah menaruh nya di paper bag lalu Alisha memesan gocar didalam ponselnya.
Ada beberapa pesan Aldi yang belum Alisha balas. 20 pesan. Isinya dari baik jadi marah. Alisha kebiasaan padahal tau seperti apa sikap laki laki nya itu.
Alisha menyeringai, sengaja.
"Cantik banget kak. Kok ga dijemput?"
Alisha melirik sewot driver yang sekarang tengah ditumpanginya itu. "Ngga."
"Mau kemana emang kak?" Kepo banget orang ini.
"Ke pacar."
"Punya pacar toh?"
"Yalah, hello."
Driver itu terkekeh lucu mendengar jawaban Alisha yang benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Sepertinya memang singa lepas tanpa pawang.
Alisha melihat beberapa bawaan nya. Tercetak senyum yang tulus disana. Mengingat betapa merasa terkejut nya Aldi nanti. Meskipun tidak begitu spesial. Namun Alisha melakukannya dengan sangat semangat.