1. Awal Rencana

8 1 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA

"Lihat dia kumal sekali,"

"Cih perempuan yang tak tau cara menjaga penampilanya,"

"Hidupnya buruk sekali,"

"Dia kan penuh kesialan,"

"Dasar wanita bodoh!,"

.
.

Hinaan, pelecehan fisik selalu ia dapat. Tak semestinya ia harus hidup begini. Mengapa hidupnya 'berputar-putar tanpa batas?'.

...

"Apa maksudnya ini?!,"

Sosok gadis SMA terlahir?

"Ya tuhan, apa aku bakal jadi gila?!, kenapa hidupku 'di daur ulang' terus?!," ia turun perlahan dari ranjang, menapakkan kakinya diatas ubin yang terasa dingin.

Bagaimana penampilan dikehidupan barunya?, apa nasibnya terlahir seperti gelandangan LAGI?

"Ini tahun berapa!?-,"

"Oi bangun,"

Gadis itu tersentak dan memutarkan kepalanya 90° ke arah suara berasal.

"Oh My Godd, SIAPA CEWEK TINGGI CANTIK NAN ELEGAN INI?!,"

"Lu kenapa?, kok kaget," gadis berparas menawan tersebut mendekatinya.

"Ukh mataku silau!, dd-d-diiaa!- ccan-,"

"Antari?..., lu kenapa anjir, cepet sana mandi, makan siap-siap berangkat kesekolah, lu kan mau ada MOS hari ini," ujarnya, membuat gadis yang tak tahu apa-apa itu semakin bingung!

"Oh.. jadi kali ini namaku Antari, tapi ini tahun berapa, semuanya terlihat asing!,"

Sepintas dirinya mendengar suara asing yang memperingatinya!. "Ini kehidupanmu yang ke tujuh, selesaikan kehidupanmu dengan baik, yang terpenting dirimu harus berpura-pura, kalau kau sebenarnya tau kehidupan seperti apa yang di alami gadis itu, bercerminlah agar kau mengerti seperti apa kehidupannya."

"Maksudnya.., gadis itu adalah raga ini?!," fikirnya.

"Ri, lu... sakit lagi?, tadi malah ngelindur ini tahun berapa nyenyenyenye, ini tahun 2021," celetuknya.

Kerutan didahi gadis bernama Antari itu muncul, dahinya semakin mengkerut!.

"WAIT WHATTT?!!!, INI TERLALU JAUH SAMA KEHIUPAN PURBA KU!," pikirnya sembari melihat kedua tangan dan menengokkan kepalanya, bola matanya menjelajahi setiap sudut, inci bentuk ruangan.

"Nona Mentari... makanan sudah siap dibawah," wanita paruh baya memasuki kamar dengan sangat-sangat sopan.

"Oh jadi manusia goodlooking didepanku ini namanya Mentari, dia siapaku ya?," pikir Antari, ubun-ubunnya semakin memanas!

"Dahlah ikuti aja,"

"Yok makan, tar gue yang anterin lu ke sekolah," ucap Mentari dengan senyum manisnya.

"Aduh mataku!, itu seperti senyuman Ratu!!," sambil mengangguk, ia mengikuti langkah kaki gadis yang bernama Mentari.

Ia sangat terpukau!, "YA TUHAN, INI SIH BUKAN RUMAH!!!, INI GEDUNG HEYYY!!!," kelopak matanya tak berkedip sama sekali.
Saat menuruni anak tangga, ia melihat ke arah meja makan yang amat lebar nan mewah. Lagi-lagi matanya diberi kesilauan ilahi ugh.

"Mereka siapa?, sialan aku tidak boleh bertanya!,"

Dirinya melihat sosok 4 pangeran... tampan, iya tampan!, tak bisa di hitung ketampanannya!.

CENAYANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang