🦋⛓️TUJUH BELAS⛓️🦋

81 24 5
                                    

AKU TAU KALIAN TAU CARA HARGAI PENULIS GIMANA😇💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU TAU KALIAN TAU CARA HARGAI PENULIS GIMANA😇💙

BTW, HAI SEMUA, JANGAN LUPA SENYUM.
(NANTI DIAKHIR ADA PERTANYAAN KALIAN BALES YA:)"

OH YA PLAGIATOR HARAP MENJAUH!
BUDAYAKAN KOMEN AND VOTE DULU, KALIAN BISA MENGHARGAI PENULIS DENGAN ITU. KOMEN SAMA VOTE GRATIS KOK, GAK BAYAR.

IG: @novalynne22
.
.
.
.
.

"Sia kayaknya suka banget sama Hesa?" tanya Atlan saat melihat Sia yang terus menerus mencoba mendekati Hesa.

Sahara hanya mengangguk sekilas. "Kalau lo suka gue nggak?" tanya Atlan iseng.

"Nggak tau," jawab Sahara sekilas dengan raut wajah yang biasa. Atlan menghelah napasnya tidak apa sepertinya dia harus menunggu harinya saja.

"Sorry tapi-"

"Gue paham, gue juga nggak masalah asal lo nggak suka sama cowok lain," ucap Atlan sambil menyela ucapan Sahara.

Atlan menatap Sahara yang mengayunkan kakinya di rooftop tanpa rasa takut. "Kayaknya gue harus buat pengakuan ke Pak Presiden." Atlan mengangguk kecil sambil menatap Sahara.

Sahara menoleh seakan bertanya tentang maksud Atlan. "Kalau gue suka salah satu rakyatnya," jawab Atlan simpel.

"Caranya?" Kepo Sahara.

"Gini, ekhem-ekhem!"

"PAK, AKU MENCINTAI SALAH SATU RAKYAT MU! YANG I-" Sahara dengan cepat membekap mulut Atlan dengan kuat-kuat.

Bagaimana bisa mereka yang di bawah sibuk menonton basket Skala dan lainnya justru langsung fokus pada Atlan dan Sahara yang ada di atas rooftop dengan sorakan menggodanya.

"Nggak gitu," Sahara terkekeh kecil saat melihat Atlan yang diam seperti anak kecil yang sedang menatapnya dengan mata yang ia kedip-kedipkan.

"Ra?" panggil Atlan membuat Sahara yang masih terkekeh dan tersenyum itu menatap Atlan sambil mengangkat satu alisnya.

"Lo belum gue gombalin kenapa cantik banget," ucapnya lirih karena tak berani mengungkapkan secara langsung.

"Why?" Atlan langsung menggeleng cepat membuat Sahara manggut-manggut.

"Lo liat Skala?" Sahara mengangguk. Skala di bawah sedang bermain basket dia mendribble bola dan mencoba memasukkannya tetapi gagal.

Bukan itu yang membuat kaum hawa jerit-jerit tetapi karena Skala mengusap keringat di bawahnya menggunakan jersey yang ia pakai. Jadilah mereka fokus pada pemandangan.

Jendela yang TertutupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang