🦋⛓️DUA BELAS⛓️🦋

92 20 1
                                    

PEMBACA YANG MENGHARGAI PENULIS, PASTI BISA VOTE AND KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PEMBACA YANG MENGHARGAI PENULIS, PASTI BISA VOTE AND KOMEN. GAMPANG KOK, GAK SUSAH. GRATIS.

BTW, HAI SEMUA, JANGAN LUPA SENYUM.
(NANTI DIAKHIR ADA PERTANYAAN KALIAN BALES YA:)"

OH YA PLAGIATOR HARAP MENJAUH!
BUDAYAKAN KOMEN AND VOTE DULU, KALIAN BISA MENGHARGAI PENULIS DENGAN ITU. KOMEN SAMA VOTE GRATIS KOK, GAK BAYAR.

IG: @novalynne22

JADWAL UP ADA DI IG!♡

.
.
.
.
.

Sahara turun dari motor klx itu. Dia menatap suasana pantai yang tenang sedikit ragu, ragu dia bisa mengikhlaskan semua setelah ini dan berdamai dengan masa lalu, atau juga ragu dia berani mendekat ke pantai.

Sebutir air mata tanpa persetujuan Sahara langsung menetes. Sahara memejamkan matanya dengan cepat. Seulas bayangan dan teriakan langsung menyambar-nyambar membuat Sahara langsung membuka matanya.

Dia mengusap air matanya yang mengalir, Atlan meletakkan helm di atas motor itu dan menatap ke arah Sahara yang menghapus air matanya.

"Percaya kan kalau kakak lo bakal bahagia kalau lo relain?" tanya Atlan membuat Sahara terdiam lagi. Mengapa merelakan itu begitu susah untuk dirinya?

Mungkin aku bakal segampang itu relain kalau kakak nggak pergi dengan cara kayak gitu, tapi tenang kak aku akan coba, batin Sahara.

"Gue nggak mak-"

"Gue bisa, Lan." Atlan tersenyum kecil mendengar penuturan Sahara.

"Ayo." Atlan menarik tangan Sahara dengan perlahan tetapi Sahara melepaskan tangan Atlan. Jujur, Sahara masih sedikit ragu dengan Atlan.

Atlan yang mengerti langsung mengangguk. "Lepas sandal lo." Sahara melepaskan sandalnya perlahan dan membuat kakinya menyentuh pasir. Ini rasanya seperti dejavu bagi Sahara.

Sekelebet bayangan memasuki pikiran Sahara.

"SAHARA JAUH SANA IH, NTAR KAMU TENGGELEM LO NGGAK BISA RENANG!"

"Aku pengen ikut renang tau!"

"KAKAK AWAS ITU BELAKANG ADA OMBAK NANTI KESE-KAKAK!"

"PAPA TOLONG! MAMA! RARA!"

"KAKAK SELALU SAYANG RARA!"

Sahara menahan tangisnya karena ia kembali mengingat momen yang berusaha ia lupakan sejak lama. Melupakan itu ternyata sangat sulit, tidak mudah. Bahkan Sahara sudah berkeringat dingin sekarang.

Atlan yang mengerti gelagat Sahara langsung berdiri di depannya. Dia menyingkirkan rambut yang menghalangi pandangan Sahara. Sementara kaki Sahara sudah mereka pasir.

Jendela yang TertutupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang