"Doy, mampir ke teman bunga yu" seruku padanya.
"Ayo" Jawab Doy.
Sepanjang perjalanan aku dan Doy tertawa - tawa kecil sembari melihat pemandangan sore hari.
"Indah banget ya pemandanganya" Aku tersenyum kagum melihat pemandangan sore.
"Iya, sama seperti indahnya senyummu"
Aku kaget dan jantungku berdetak kencang.
"Doy, apaansih" Teriakku salah tingkah.
Dia menertawakanku.
Ih, apaan banget Doy.
~~oOo~~
Sesampainya di taman bunga, aku dan Doy turun dari sepeda.
Aku menghampiri satu demi satu bunga yang bermekaran dengan harum yang semerbak.
"Hmm, bunganya cantik dan harum jadi ingin seperti bunga" Kekehku.
Doy menyambar dengan cepatnya.
"Bagiku kamu sudah menjadi bunga" Sambungnya.
Ia menatap wajahku dengan sangat tulus.
Aku yang menatapnya agak lama itu, langsung memalingkan wajah.
"Udah ah, kamu ish gatau" Aku berlari kecil pergi meninggalkan Doyoung.
Ya tentu Doy mengejarku.
Sore itu kita habiskan waktu berdua.
Berlari - larian kesana kemari, bermain ayunan, meminum jus semangka dan melihat bunga serta tenggelamnya matahari dengan indah.
"Aku seneng deh bisa jalan berdua gini, kapan - kapan jalan lagi ya" Ajakku dengan penuh semangat.
Ia mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Udah jam segini, pulang yu"
Doy mengenggam tanganku dan kami pun pulang bersama.
Udara malam hari yang lumayan dingin, membuatku agak sesak.
Kalian tau ? Aku alergi dingin.
"Doy, kapan kita akan sampai ?" Tanyaku dengan nada kediginan.
"Sebentar lagi Soo - Jin, bertahan" Jawab Doy gelisah.
Tidak lama angin berhembus sangat kencang, membuat tubuhku semakin kedinginan, seluruh badanku membiru akibat dinginnya malam ini.
"Doy, dingin aku gakuat"
Sontak Doy menghentikan laju sepedanya dan membawaku ke sebuah pohon rindang yang besar.
"Tunggulah disini, aku akan membelikanmu teh hangat" Katanya.
Dia membelikanku segelas teh hangat yang manis.
"Minumlah agar tubuhmu hangat kembali"
Aku segera meminum teh hangat itu.
*Gluk, gluk, gluk*
"Ahh, masih dingin walau tidak sedingin tadi" Rengekku padanya.
Doy membuka kancing - kancing mantelnya dan memakaikan mantel itu padaku.
"Sudah hangat ?"
Aku mengangguk dan tersenyum tipis.
"Istirahatlah dulu disini, jika suhu badanmu telah normal kita akan melanjutkan perjalanan" Doy merangkul bahuku dan memeluk tubuhku.
Hangat sekali, tanpa sadar aku telah jatuh kedalam pelukan hangatnya.
Mengapa anak lelaki setulus ini dibenci ? Doyoung pantas mendapatkan kasih sayang.
Jika ia tidak mendapatkan kasih sayang dari orang terdekatnya ? Maka aku yang akan memberinya kasih sayang yang cukup.
Sudah 15 menit aku dan Doy beristirahat, saatnya aku harus kembali.
"Doyoung, ayo kita pulang aku lelah"
Dengan cepat ia membantuku menaiki boncengan dan langsung pergi menjauh dari tempat itu.
Bulan yang menerangi gelapnya malam ini, membuatku sadar.
Bahwa Doy memang bulan bagiku, menerangi hidupku dengan canda tawanya membuatku lebih bahagia.
Sesampainya dirumah, aku mengajak Doy masuk kerumahku karena sepertinya angin diluar kencang.
"Bunda, aku pulang" Kataku.
Bunda turun dari tangga, menyambut hangat kedatanganku serta Doy.
"Ehh Nak Doyoung ? Ayo duduk dulu" Bundaku mempersilahkan Doy untuk duduk.
"Bunda, maaf ya baru pulang tadi alergi dinginku kambuh" Jelasku pada Bunda.
"Iya gak apa - apa nak, oh ya Doyoung sini"
Dengan sopan Doyoung berjalan pelan - pelan sembari menunduk sedikit.
Bundaku memeluk Doyoung dengan tulus, dan mengelus rambutnya perlahan.
Membuatku sangat terharu, Doyoung seharusnya berhak kan mendapatkan ini semua ? Tuhan tolong jaga Doy.
"Ternyata seperti ini ya, di peluk seorang bunda" Doyoung terisak tangis haru serta sedih karena tidak pernah diperlakukan adil oleh Bunda Seohyun.
"Nak Doy bisa panggil saya Bunda ya, jadi kamu bisa datang kapan saja anggap saja ini juga rumahmu" Bundaku tersenyum sembari mengelus bahu Doy.
"Selama saya hidup, saya tidak pernah dipeluk setulus ini" Tangisan semakin deras membuat aku sangat terharu.
Aku menghampiri doyoung dan juga memeluknya.
"Doy, kamu laki - laki kuat" Kataku sambil memeluknya dengan erat.
Suasana malam menjadi sangat berbeda sekali.
<><><><><>
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
For You D
Teen Fiction" Untukmu laki - laki hebat & kuat, yang pernah kutemui " Picture's in this story by : Pinterest