005

85 16 4
                                    










Melihat dirinya dipantulan cermin, terlihat goresan pada wajah bagian kanannya, ia adalah Seungcheol, ia menjadi salah satu bodyguard artis terkenal di negara tersebut

Saat melakukan tugasnya, ternyata banyak penggemar yang sangat ganas seperti akan memakan hidup hidup artis yang ia jaga itu, maka dari itu wajahnya terkena cakaran yang tidak terlalu dalam, namun menimbulkan bekas

"Terlihat lebih menyulitkan dibanding mengurus anak kecil hm?" Jeonghan menyandarkan tubuhnya dipintu sambil melihat kearah pria robot yang masih bercermin

"Manusia yang memiliki tingkat kegilaan yang tinggi memang sangat terasa" jawaban Seungcheol yang membuat robot cantik disebelahnya terkekeh pelan, tangan lentiknya menyentuh luka tersebut lalu menatap tepat pada mata pria di depannya

"Kau tahu kamu bisa melakukan yang lebih?" Seungcheol hanya menganggukkan kepala lalu menggeleng

"Aku memang bisa saja membunuh manusia tersebut, namun bagaimana dengan misi kita? aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk makhluk seperti mereka kecuali untuk menjalankan misi" sebuah kecupan mendarat pada wajah mulus Jeonghan, setelah itu Seungcheol pergi entah kemana

"Sepertinya malah ia yang menyia-nyiakan waktu belajar hal seperti itu"

∆∆∆

"Chan kau melihat yang tadi?" tanya seseorang sambil menghentikan acara melukisnya itu, ia mengajak seseorang didepannya untuk berbincang

"Lihat apa? maaf aku sedang memeriksa beberapa informan milikku" robot bernama Chan itu melanjutkan mengotak-atik benda pipih ditangannya

"Oh ayolah kau tidak melihat adegan tadi? lebih baik aku berbincang dengan Hao" pria yang tengah meminum wine itu menoleh dan menampilkan wajah malas

"Sejak kapan kamu meminum hal seperti itu, tidak berguna" sepertinya pria yang satu ini sudah kelewat kesal dengan manusia-robot-dikeselilingnya, ia kembali melanjutkan acara melukisnya sambil menonton sebuah film yang ditayangkan pada televisi besar ditengah rumah

"Mingyuuuu, tolong perbaiki tangankuuu" tidak lama terdengar suara Dokyeom dan Hoshi yang membawa tangan yang telah terputus itu, disusul Joshua dan Jihoon dibelakang mereka

"Bagaimana tanganmu bisa putus hah? tanya pada Bitter-ie, aku sedang tidak mood" ternyata ia masih merajuk karena dianggurkan tadi

"Ew panggilan macam apa itu" Jihon menyahut dari belakang sambil duduk disebelah Chan yang masih memeriksa informannya

"Aku tidak peduli, lagi pula siapa bitter-ie, tanganku putus karena digigit harimaunya Hoshi" Dokyeom mengambil alih tanganya yang telah putus dari Hoshi

Sedangkan penjaga dari pelaku tersebut hanya tersenyum konyol, sungguh itu diluar kendalinya, kebetulan harimaunya yang manis itu sedang kelaparan akibat robot harimau itu malah berjalan jalan melihat hewan yang lain bersama Jihoon

"Bitter-ie itu Wonwoo buka? kemarin aku tidak sengaja mendengar kalian saling memanggil Bitter-ie dan Sweet-ie" Joshua yang sudah kembali menjadi penjaga perpustakaan itu mengambil sekotak alat yang biasa digunakan jika ada sesuatu yang rusak diantara mereka

"Aku tidak terlalu handal dalam hal yang seperti itu, Mingyu ayolah bantu Dokyeom" Wonwoo ikut bergabung diantara mereka ketika mendengar namanya disebut

"Bitter-ie~" Mingyu malah membuat muka memelas sambil memegang tangan Wonwoo tanpa mempedulikan wajah geli diselilingnya, bahkan Chan yang sedari tadi fokus pada informanya kini menatap geli pada robot yang lebih dulu keluar dibanding dirinya

"Ayolah Sweet-ie nanti Dokyeom tidak bisa menjalankan tugasnya bila hanya menggunakan satu tangannya" dengan muka yang tidak ada gairah hidup itu ia mengambil kotak alat dan menyuruh Dokyeom duduk di depannya

"Aku rasa Seungkwan akan menyukai hal ini" Hoshi baru saja merekam dengan fitur yang terdapat pada mata canggihnya itu.








Ga tau saya bingung.

Getting Closer [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang