007

75 15 1
                                    








Tidak pernah terpikirkan oleh dirinya bahwa ia harus mengurusi mayat manusia, entah bagaimana pekerjaan ini dijatuhkan padanya, membersihkan tubuhnya yang terkena beberapa tetes darah, selain menjalankan misinya yang mengurusi mayat hasil tangkapan Hoshi dan Jihoon, dalam identitasnya juga ia mendapatkan pekerjaan di rumah sakit bagian mengurus jenazah

Entah sudah tubuh mayat yang ia urusi hari ini, namun yang saat ini berbeda, memiliki identitas target sekaligus seorang mata mata yang cerdik, Seungkwan menghela napas pria disebelahnya sama sekali tidak membantu, Dokyeom pria yang dimaksud tersebut malah sibuk dengan genangan air yang berada di depannya

"Bisakah kamu untuk membantuku membawa mayat ini? tubuhnya bahkan lebih besar dariku" ia salah, seharusnya ia mengajak Vernon bersamanya, walau pria itu hanya diam namun lebih berguna dibanding pria yang lebih dulu keluar dari tabung beberapa menit sebelumnya

"Kau harus tahu kwan, ada banyak semut yang tengah berenang dalam genangan air ini, jumlahnya ada 24 ekor" Seungkwan benar benar menyerah, ia menginjak genangan air yang sedari tadi Dokyeom perhatikan, menarik lebih tepatnya menggusur mayat yang telat terbungkus plastik berwarna hitam kedalam mobil yang mereka bawa

"Hei itu terlalu kejam! Mereka sedang menari didalam air!" sulut Dokyeom sambil mengikuti Seungkwan tanpa ada rasa ingin membantu

"Ya ya ya ucap sebuah robot yang telah membunuh targetnya 3 hari yang lalu" sarkas Seungkwan

∆∆∆

Akhir-akhir ini Joshua merasa gelisah, entah mengapa ia merasa perasaan tidak enak, seperti akan terjadi sesuatu, padahal ia hanyalah robot namun perasaan seperti itu terasa nyatanya

"Kau tidak apa apa?" tanya salah satu yang memiliki identitas sebagai orang dari negara sebelah, Joshua hanya tersenyum lalu menggeleng, ia tidak ingin membuat robot yang bisa disebut adiknya itu khawatir

"Mungkin aku hanya kekurangan daya saja, kemarin aku bekerja seharian" dirinya melangkahkan kakinya menuju kamarnya, ia benar benar merasa tidak enak hari ini

Meregangkan tubuhnya dikasur empuk yang sebenarnya tidak terlalu dipikirkan karena mereka hanya robot yang tidak merasakan rasa pada fisiknya

Menutup kedua matanya mencoba untuk tidak memikir hal yang membuatnya gelisah, tenang begitu tenang suasana kamar bernuansa putih bersih itu

"Shua! Wonwoo hilang!" Napasnya tercekat, sesuatu yang membuatnya gelisah benar terjadi

∆∆∆


Keadaan ruang tengah sudah tidak bisa dikatakan damai, ada yang duduk pada sofa, duduk dilantai, ada yang mondar mandir, dan satu orang yang menahan amarahnya

"Seharusnya aku tidak meninggalkan dia tadi, harusnya aku tidak meninggalkannya, aku tidak seharusnya perg--" omongan dari pria bertubuh tinggi itu disela oleh pria yang bisa disebut lebih tua darinya

"Diam atau aku hancurkan mulutmu" keadaan menjadi hening, tidak ada satupun yang berani membantah

"Apakah Wonwoo bisa terlacak?" Setelah melewati keheningan pria tersebut menanyakan pada pria yang memiliki identitas blasteran itu

"Ya, tepat ditengah laut" Semuanya tentu terkejut, bagaimana bisa alat pelacak yang memang tertanam dalam tubuh mereka berada ditengah-tengah lautan jika bukan dengan merekanya langsung

"Apa maksudmu berada ditengah tengah laut hah? Alat pelacak ini jauh didalam tubuh kita, jika dicabutpun tidak mudah

Mereka semua secara serentak menyiapkan diri, mereka akan menuju tujuan dan membawa kembali salah satu anggota yang mirip dengan kucing tersebut

Mingyu mengambil senjata api pada yang ada dikamarnya, ia memegangi kaca mata Wonwoo yang sebelumnya tergeletak dilantai saat Wonwoo dinyatakan hilang

Mengusapnya pelan lalu tersenyum simpul, ia akan bertekad untuk lebih cepat menyelesaikan misi tersebut, tidak peduli pada akhirnya ia akan kembali memasuki tabung atau hidup dengan bebas, namun yang pasti ia tidak mau lagi terikat dengan misi yang dapat meregang nyawanya walau ia hanyalah sebuah robot canggih buatan manusia.










Hehe.

Getting Closer [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang