008

75 17 0
                                    








Lautan yang semakin jauh semakin menggelap warnanya itu terlihat cukup tenang, mereka semua akan benar benar mencari Wonwoo ditengah laut, bukan karena mereka tidak memiliki petunjuk lain dan mengakibatkan perlakuan pasrah, mereka mendapat sebuah pesan dari Wonwoo sendiri, berisikan

'Beautiful eyes'

Awalnya mereka sedikit tidak mengerti apa maksud dari pesan yang belum lama dikirimkan itu, namun Mingyu mengetahuinya, ia sering mendengar kata kata itu keluar dari mulut manis milik partnernya itu

"Bukankah mata ini sangat indah?" Wonwoo menampilkan sepasang mata, lebih tepatnya sepasang bola mata dari target mereka, Mingyu menoleh pada robot di sebelahnya

Mengambil salah satu bola mata tersebut lalu memandanginya, ia lantas mengangguk ketika melihat batapa indahnya mata tersebut, "Warnanya seperti lautan yang sangat jauh dan dalam" ucap Wonwoo

Mingyu menatap Wonwoo membuat orang yang ditatapnya mengerutkan kening seolah mengatakan 'apa?' membuat Mingyu tersenyum lalu berkata "Kau mau menggunakan mata ini?" Wonwoo langsung kegirangan "Apakah bisa?"

"Tentu" jawab singkat Mingyu sambil menyimpan terlebih dahulu kedua bola mata tersebut "Tunggu sampai kita menyelesaikan misi ini" lanjutnya

Sehingga Mingyu saat ini sangat yakin bahwa Wonwoo benar benar berada ditengah laut, bermodal persiapan berbagai senjata kesayangan masing-masing dengan sebuah pesawat yang tidak terlalu besar namun kuat untuk menerjang langit yang gelap

Seungcheol sebagai pemimpin mengarahkan pesawat untuk segera berangkat, melewati langit yang berada tepat diatas lautan yang cukup tenang pada malam itu, setelah semakin jauh dari daratan dan lautan terlihat semakin gelap karena memiliki kedalaman yang semakin jauh, terlihat sebuah kapal laut yang cukup besar dibandingkan dengan kapal yang mereka naiki

Vernon langsung mengambil senjatanya, membuat yang lain mengerti maksud dari pria blasteran tersebut, Hoshi yang memiliki keahlian mengendap endap tanpa menimbulkan suara layaknya seekor harimau yang menemukan targetnya, turun dengan parasut paling pertama dan melihat keadaan sekitar, sekiranya aman ia langsung menyuruh yang lain untuk ikut turun

Mingyu langsung turun dari ketinggian yang cukup untuk mengacurkan tubuh ketika sampai pada tujuan, "Parasut dia masih berada dikursinya" ucap Dokyeom membuat yang lain menghela napas

"Dia tidak menggunakannya"

Pesawat yang canggih itu juga memiliki sebuah robot yang hanya bisa bertugas pada pesawat itu saja "Cari tempat untuk lepas landas, jika dipanggil maka kembali" ucap Jun lalu menuju Minghao yang sudah memakai parasutnya siap untuk terjun kebawah

Semuanya telah sampai di kapal dengan minimnya suara, Chan menatap Mingyu yang tadi dengan gegabah terjun tanpa parasut "Jika kamu bukan yang terkuat mungkin kau sudah mati sebelum menyelamatkan Wonwoo"

Semuanya langsung mencari tempat sendiri sendiri sambil mencari keberadaan Wonwoo yang sinyal lacakannya semakin dekat, Jihoon melihat adanya dua penjaga pada sebuah pintu yang diyakini menghubungkan langsung ke dalam kapal yang kemungkinan lebih banyak orang

Vernon sudah siap menembak dengan senapannya, namun ditahan oleh Jeonghan dan mengatakan "Jangan membunuh, lumpuhkan saja" Vernon lantas menatap Jeonghan dengan tatapan tidak bisa diartikan, ia lantas mengganti peluru menjadi obat bius

Petugas yang berada di atas kapal, sudah dilumpuhkan, seperti arahan Jeonghan tidak ada satupun yang dibunuh, mereka hanya dibius biasa, Joshua lebih dahulu masuk dengan menyamar menjadi salah satu petugas yang ia lucuti pakaiannya yang membuat Seungkwan menahan tawa melihat petugas malang yang hanya menggunakan pakaian dalam didinginnya cuaca malam hari

Tidak seperti bayangan mereka, di dalam kapal malah sangat sepi dan gelap yang membuat mereka lebih waspada, merasa penyamarannya sia sia Joshua lantas melepas pakaian petugas yang tadi

Seungcheol jalan paling depan dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi, membawa mereka semua kedalam ruangan yang terlihat bercahaya dari bawah pintu yang tidak rapat itu

"Jika kalian tidak ingin masuk tidak apa, biar saya yang keluar" suara asing masuk kedalam pendengaran mereka, Minghao bagai sebuah kotak informasi mengatakan bahwa itu adalah suara dari target utama mereka

Menyembunyikan semua senjata lalu memasuki ruangan tersebut yang ternyata sangat luas, hanya terlihat seorang yang membelakangi mereka dan di sebelahnya terdapat sebuah kotak besar

"Selamat datang, kalian bisa duduk terlebih dahulu"

∆∆∆

Jeonghan memasuki sebuah kantor polisi ketika ia mendengar sebuah kabar yang menyangkut anak yang diasuh olehnya

Ia diberi tahu oleh rekan kerjanya bahwa orabg tua dari anak yang bernama Rhu telah meninggal dunia dengan bunuh diri dihadapan anaknya sendiri

Mencari keberadaan anak tersebut tanpa adanya ekspresi yang ditunjukan, ia harus rela menunda percobaanya hanya untuk menghampiri anak kecil

Sampai seorang anak berlari kearahnya dan langsung memeluk dengan sangat erat, tiba tiba Jeonghan sudah menampilkan ekspresi khawatir dan langsung memeluk balik anak tersebut

"Tidak apa apa, Rhu sekarang aman bersama hyung, tapi Rhu mau ya ikut sama hyung kesuatu tempat?" Jeonghan memegang kedua pundak anak tersebut sambil membungkukkan badannya

Anak tersebut hanya mengangguk dengan air mata yang masih mengalir keluar memberontak, setelah melewati segala pemeriksaan yang diringankan, Jeonghan membawa Rhu yang satu-satunya seorang saksi menuju sebuah tempat yang cukup jauh dari kota

Memasuki sebuah pemukiman yang terlihat sangat nyaman dan sampailah mereka disebuah gedung paling besar yang berada disana, keduanya lantas turun dan memasuki bangunan tersebut

Seseorang menyapa mereka lalu menanyakan keperluan "Atas nama Rhu" sang perawat lantas mengangguk lalu menujukan sebuah kamar pada mereka

"Rhu-yaa kamu harus tinggal disini bersama noona itu yaa, hyung tidak bisa bersama Rhu disini, tapi hyung janji, hyung akan mengunjungi Rhu mungkin bersama paman Seungcheol juga" terlihat mata anak tersebut kembali berkaca kaca namun ia langsung mengangguk ketika mendengar bahwa orang yang menjaganya ini akan sering berkunjung

Anak tersebut pergi bersama perawat dan memasuki sebuah ruangan semacam kamar tersebut, Jeonghan hanya tersenyum tipis melihat anak itu menghilang ketika memasuki kamar

"Dia benar benar melakukannya" Jeonghan tentu terkejut dengan suara tiba tiba yang berada tepat dibelakangnya "Kau tidak perlu mengejutkanku!" Seungcheol sebagai pelaku hanya tertawa pelan

"Ya, dan dia melupakan semuanya"









Merasa udah panjang tapi kok ga ada 1k words.

Getting Closer [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang