Tempat Hangat, Naluri Dingin

5 0 0
                                    


Saat itu aku memohon pada-Mu ingin memiliki harta yang berlimpah

Saat itu harapku sangat tinggi, aku berusaha keras dengan pekerjaanku

Setiap hari aku memohon ada harapan pasti dan akhirnya aku meraih suatu target yang ditetapkan

Namun suatu hari ada ujian yang membuatku merenung dan menganggap betapa kejamnya dunia

Aku merasakan kecerobohanku saat itu, itu karena aku, karena salahku...

Mataku pergi dengan tatapan kosong, tampak seperti aku tak bisa mengampuni diriku sendiri

Memandang langit pun aku tak sanggup, aku merasa telah merusak mimpi seseorang.

Disana, Kau memberikan aku tempat nyaman dimana aku bisa bersenda gurau, merasakan tawa nan lepas, cinta tulus dari teman dan kehangatan. 

Selama satu tahun lebih semenjak Corona aku berdiam di rumah bersama layar gadget, bisa dibilang temanku hanyalah gadget itu. Pekerjaan baru membuatku bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan.

Setelah merasakan indahnya pertemanan dengan mereka, itu semua harus aku relakan karena naluri yang tak kuasa menahan terpaan cobaan pada tempat bekerja.

Aku suka menjadi manusia penuh semangat walaupun harus bergadang hingga pagi demi pekerjaan, namun aku menemukan suatu keanehan pada industri ini. 

Seorang dosen mengatakan padaku bahwa kualitas diri dan kejujuran adalah hal terpenting di industri manapun aku berpijak berbeda dengan tempat hangat ini, disana aku menutupi kebohongan demi kebohongan, ini membuatku tidak sanggup.

Tuhan... aku mengerti maksudMu dalam artian kaya raya yang kupinta, kaya raya yang kupinta selama ini adalah kaya dengan sejahtera duniawi bukan batin. 

Terima kasih sudah mengajarkan hal ini, tapi....

Aku merindukan teman-teman ku yang begitu hangat, teman-teman yang penuh cerita dan jahil unik penuh kebahagiaan.

Aku ingin bertemu mereka lagi , sungguh..... namun tidak pada tempat yang dibenci naluriku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Untuk TuhanWhere stories live. Discover now