Saat-saat yang begitu kubenci.
Ketika tidak bisa berkompromi dengan hati.
Merasa sangat terintimidasi oleh cinta seseorang.
Sudah berusaha sekuat tenaga untuk melupakan segala masalah tentang itu.
Namun naluri ku selalu datang menghampiri ingatan buruk itu.
Rasa kesal dan kecewa selalu saja membekas.
Harapan yang pupus secara tiba-tiba.
Entah bagaimana aku harus mengobati luka ini.
Cukup deras air mata jika teringat lagi.
Tuhan, apakah kau akan biarkan aku jadi semakin lemah?
Aku ingin segenap cinta melebihi cinta orang itu.
Agar dia tidak menjadi hal yang besar untuk diingat.
Awalnya semua berjalan dengan baik, dengan penuh kesabaran aku menyimpan rasa marah namun ketika ada lagi perkara baru, rasanya seperti semu dan beku.
Aku hanya bisa terdiam tak berkutik lagi.
Hampa dan lesu.
Lesu untuk bertahan.
Namun ketika aku berhenti bertahan akankah hariku lebih baik tanpanya?
Belum tentu, pasti ada rasa kesedihan yang dalam.
Kesedihan berlarut tentang kenangan.
Aku pasti tak bisa tersenyum lepas seperti biasanya lagi.
Tuhan, sadarkan dia dan beri kebijaksanaan padaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/208773080-288-k472641.jpg)
YOU ARE READING
Untuk Tuhan
RandomSebagai ungkapan dan rasa syukur setiap hari selalu disertai Tuhan