Terkadang suasana hati berubah ubah
Membuat kita menjadi terlihat aneh dimata orang lain.Aku selalu bertanya tanya bagaimana caranya mempertahankan emosi
Aku selalu ingin memiliki emosi yang stabil.Sangat mungkin emosiku meledak-ledak di suatu hari, saat itu adalah saat aku lupa mengucap syukur
Lupa berdoa
Dan lupa bahwa masalahku Tuhan mampu selesaikan.Aku seringkali baru memahaminya beberapa hari kemudian.
Sebenarnya marah itu tidak diperlukan
Namun apa boleh buat kita adalah manusia biasa.
Tuhan ada untuk memperbaiki sifat yang belum sempurna.
Jika kita sempurna mungkin kita tak perlu Tuhan.Emosi dalam tangis
Emosi dalam amarah
Semua itu hanya sementara, selanjutnya pasti akan ada hadiah indah menanti.
Kita hanya perlu diam, merenung dan menangis melampiaskan semuanya, tanpa membanting, tanpa memukul, tanpa berteriak atau mengucapkan kata kasar. Hanya duduk dan menangis, gerutu saja di dalam hati.
Jangan biarkan ada orang di sekitar kita untuk beberapa saat.
Pasrah dan berserah, selanjutnya Tuhanlah yang akan bekerja.
Tak ada yang perlu ditakutkan.
Pada akhirnya akan tenang dan kembali normal.
Cukup 30 menit hingga 1 jam saja menangis dan 3 jam kedepannya merenung untuk memperbaiki hal-hal yang menyebabkan emosi itu muncul sambil menghibur diri.
Usai itu, hati akan tenang.Percayalah... keesokan harinya ada hadiah yang menanti, kita sadari atau tidak.
Tuhan berikan tantangan itu untuk menguji apakah kita pantas diberikan hadiah yang indah.
Hidup memang seperti itu, naik dan turun setiap hari.
Terkadang kita merasa di gunung, terkadang di lembah.Tetaplah kuat dan hiduplah lebih lama.
Tuhan tau jawaban yang terbaik.
YOU ARE READING
Untuk Tuhan
LosoweSebagai ungkapan dan rasa syukur setiap hari selalu disertai Tuhan