Don't forget to vote + comment
Hujan
Rintikan demi rintikan jatuh membasahi batang pohon dan gedung kampus. Ditambah udara sejuk yang menusuk kulit mulus Jaemin. Angin berhembus cukup kencang, membuatnya mau tak mau menunggu hujan reda agar bisa jalan menuju cafe tempat ia kerja
Jeno mendapat shift malam hari ini. Jadi, Jaemin mau tidak mau mengambil shift siang lagi. Mumpung tugas juga belum terlalu banyak. Siapa tau ia bertemu dengan gadis Bandung yang cantik, kan?
Jaemin meneduh di depan kampusnya, melihat air yang merintik dari langit gelap. Mengenai dahan-dahan pohon, membuat beberapa daun terjatuh dengan indah pada becekan air hujan
Sebenarnya jarak dari kampus ke cafe tidak terlalu lama, sekitar 8 menit berjalan kaki pun sudah sampai. Tapi hanya ada satu permasalahan, Jaemin tidak membawa jaket dan hujan masih sangat deras
10 menit telah berlalu, tak ada pertanda hujan akan reda
Jaemin frustrasi, bisa-bisa gajinya dipotong karena dia telat. Ia berputar-putar dalam lingkaran, memikirkan bagaimana cara dia sampai ke cafe walaupun dalam kondisi hujan seperti ini
Sebenernya ia membawa motor bersamanya tadi pagi. Tapi, kalau anak itu menerobos hujan, ia akan merasa tidak enak badan. Iya, imunitas tubuh Jaemin lemah, jadi hanya terkena hujan sebentar pun ia bisa terkena demam
Uber? Terlalu mahal untuk uang sakunya
Tap Tap Tap Tap
"Aditya?" panggil seseorang dari belakang
Jaemin membalikan tubuhnya, melihat sesosok Karina yang berjalan mendekatinya. Sungguh! Dari cara berjalannya saja sudah anggun bagaikan putri. Ditambah parasnya yang menyerupai seorang ratu
"A- eh? Kak Karen? Belum pulang?" tanya Jaemin masih menatap perempuan cantik itu
Karina menggeleng, terkekeh pelan
"Belum, lagi nunggu supir buat jemput sebentar lagi.. Kamu sendiri? Kok belum pulang?"
Ah, supir.. Bisa terlihat seberapa kayanya anak itu sampai memiliki supir pribadi
"Ah gini, aku mau ke cafe buat shift tapi masalahnya lagi hujan. Kalo naik motor juga nanti jadi kebasahan terus takut besok ngga enak badan," jelas Jaemin
Perempuan itu mengangguk paham, sejujurnya ia terkejut. Jaemin bekerja sampingan di cafe? Selama ini Karina ke mana saja?
"Kamu kerja di cafe mana?" tanyanya lagi
"Cafe sunrise di deket sini sih"
Karina menatap Jaemin tak percaya, bibir mungilnya terbuka kecil terkejut
"Cafe Sunrise? Yang deket sini?"
Jaemin mengangguk, menatap Karina heran
"Kenapa emang kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nir;mala | Jaemren [Discontinued]
Ficção Geral"Apakah Raven sehina itu, ma?" -HRJ " Aku menyebutmu Nirmala, suci tanpa cacat" -NJM Huang Renjun, seorang pemuda yang terlihat sempurna di mata orang-orang. Semua hal dapat ia lakukan, tidak ada yang tidak mungkin untuk Renjun. Namun, ada suatu hal...