[ Nir;mala O8 ]

38 11 1
                                    

Don;t forget to Vote + comment !

Don;t forget to Vote + comment !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang yang terik

Panas matahari menyengat kulit Renjun yang kini terduduk santai di meja kantin. Suasana kantin ramai, seperti biasanya tentu. Ia terduduk sendiri, menunggu Jaemin untuk duduk bersama dan memulai percakapan kecil-kecilan

Suasana kantin mulai bertambah ramai, pertanda anak-anak jurusan hukum angkatan Jaemin sudah memasuki jam istirahat. Akhirnya ada teman, ia sudah tidak sendiri lagi

"Ven, gue duduk di sini ya," ujar Jaemin yang dijawab dengan anggukan singkat dari Renjun

Jaemin menarik kursi kantin, menduduki dirinya di atas situ. Sungguh, ia sangat lelah! Bahkan tulang belakangnya terasa hampir remuk akibat 3 jam duduk terus menerus

"Gimana kelas?" tanya Renjun menyeruput thai tea yang ia beli di ujung kantin tadi

Kepala Jaemin kini tertidur di atas meja. Menghela nafasnya kasar. Ah, Renjun paham

"Capek ya?" tanyanya lagi

Jaemin hanya mengangguk pelan, masih menidurkan kepalanya di atas meja. Kapasitas otaknya mungkin sudah penuh dengan hafalan, hafalan, dan hafalan. Oh, jangan lupakan UUD!

"Yaudah, pake waktu istirahat yang bener. Jangan sampe kecapea-"

"Adit? Aku duduk di sini boleh? Eh, kamu siapa? Aku kayak ngga pernah liat kamu deh,"

Seorang wanita tinggi memotong percakapan Renjun dengan Jaemin. Renjun mendongak, melihat sesosok wanita yang sangat amat cantik. Siapa dia? Mengapa ia tidak mengenalnya?

Lain dengan Jaemin. Dari mendengar panggilan nama saja anak itu sudah sigap membenarkan proporsi duduknya. Lagi-lagi, Karina. Anak itu bisa-bisa mabuk dengan teman sekelasnya kalau begini caranya setiap hari

"En, b.. boleh kak! Duduk aja sini,"

Karina terkekeh pelan, menarik kursi ke belakang lalu terduduk di sebelah Renjun. Rasanya canggung bagi Renjun, anak itu hanya mengangguk pelan lalu tersenyum tipis

Entah mengapa, wanita itu sedikit mirip dengan mukanya. Ia terus menatapnya tanpa sadar bahwa raut muka Karina menjadi sedikit bingung

"Aku Karen, temen sekelas Aditya," Karina mengulurkan lengannya, memperkenalkan dirinya

Uluran lengan itu dibalas, Renjun menatapnya lalu berkata,

"Ravendra, temen deket Adit. Panggil aja Rave-"

"Oh iya Dit, Gimana matkul tadi? Susah banget ga sih?" Tak membiarkan Renjun menyelesaikan perkenalannya, Karina langsung memotong perkataan lelaki di sebelahnya. Bahkan tautan tangan tadi tak bertahan lama, Karina sudah melepaskannya dengan cepat

"Iya, kak! Pusing banget gila..  Ini tulang belakang juga rasanya mau remuk!" cebik Jaemin yang dibalas dengan tawaan kecil dari Karina

"Abis ini matkul apa sih?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nir;mala | Jaemren [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang