Chapter 2

80 13 30
                                    

HAPPY READING !!

Hari ini Ragas berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasa nya, entah apa yang membuat diri nya sangat bersemangat hari ini, dengan menelusuri jalan jakarta yang cukup padat di pagi hari, Ragas membawa motor sport nya dengan kecepatan di atas rata-rata dengan menyalip seperti orang kesetanan. Tidak membutuhkan waktu lama untuk Ragas sampai di sekolah.

Saat sampai di parkiran Ravenza belum ada motor anak Ravenza yang terparkir di parkiran khusus Ravenza. Ragas membawa tas nya di pundak sebelah kiri, dengan santai melangkah kan kaki nya menuju ruang osis. Saat membuka pintu sudah terlihat Elgar yang sedang duduk di soffa dan sangat fokus degan handphone di tangan nya.

"Udah dateng ternyata" Ragas membuka percakapan untuk menghilangkan kesunyian

"Wei bro, tumben udah dateng. Iya nih kan ada rapat osis ntar siang jadi gua harus nyiapin berkas buat rapat nanti"

Ragas mengangkat kedua alisnya. "Oh ada rapat?" Tanya Ragas seadanya.

"Iya, kita udah bahas di grup osis"

Ragas mengganguk mengerti. "Oke kita mulai berdua dulu aja kali ya Gar, biar nanti siang lo tinggal kasih tau ke yang lain apa aja yang harus di urus. Soalnya siang nanti gue males ikut rapat" ajak Ragas, Elgar pun mengiyakan ajakan Ragas

Sudah sekitar 30 menit mereka berdua membicarakan dan mengurus proposal untuk rapat nanti siang akhirnya rapat pun selesai. Ragas langung mematikan laptop nya dan memasukkan nya kembali ke dalam tas.

Ragas menghela nafas. "Akhirnya Selesai juga" Ragas menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"Oh iya, lo ke sini ga bawa motor ya? Soalnya di parkiran motor lo ga ada"

"Iya, motor gue lagi ngadat"

"Oh, oke" jawab nya dan langsung membuka Handphone nya

Ragas berdiri dari duduk nya. "Ayo Gar yang lain udah pada di parkiran" ajak Ragas kemudian berjalan duluan ke luar

"Gas"

"Hah?" Ragas menghentikan langkah nya yang sudah berada di ambang pintu

"Hah?"

"Apa bego?"

"Apanya?"

"Itu lo manggil gue"

"Gas ngueng bangsat, hahaha" jawab Elgar dengan tawa di akhir kata nya

Ragas menatap Elgar sinis dan langsung melanjutkan langkah kaki  nya "awas lo bilang gas gas lagi, leher lo pindah ke samping"

"Iye, galak amat si bapak ketua"

"Oh iya Gar, kayanya motor lo harus di lembiru"

"Apaan lagi lembiru"

"Lempar beli yang baru" ucap Ragas datar dan langsung berjalan mendahului Elgar

"What the fuck"

Ragas dan anak Ravenza lain nya sedang berada di parkiran Highstar, masih seperti kebiasaan mereka sebelum kegiatan belajar berlangsung tidak akan sah belajar nya ketika mereka belum bermain game sebelum belajar. Elgar selalu menjadi bahan ledek anak Ravenza ketika sedang bermain game, Elgar memang tidak terlalu sering bermain game karena kegiatan nya yang lumayan cukup padat, Erlan, Kenneth dan Delvin juara nya ketika bermain game, Ragas juga termaksud cukup jago tapi tidak sejago mereka bertiga.

"Woi itu anjing, bantu gue, BANTU GUE DULU, JANGAN PADA NGUMPUL ATAS BAWAH, TENGAH INI KOSONG" ucap Erlan geram

"Sabar, nih gue ke tengah, Gas lo bawah sama Delvin" ucap Kenneth

RAGAS DAN SYLA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang