22 november 2020
Jeno pulang dari apartment sungchan pukul satu dini hari, setelah ia memarkirkan mobilnya ia dikejutkan dengan jaehyun dan minhyung yang nampak tengah mengobrol santai sembari menyeruput teh
'yang benar saja, orang lain mengobrol seperti itu biasanya saat masih ada matahari. dasar orang orang aneh' batin jeno
Jeno menggeleng pelan melihat dua orang anggota keluarganya itu, lalu berjalan menghampiri mereka
minhyung mengernyit bingung saat melihat penampilan adiknya yang baru pulang, "dimana sepatumu jen?"
Seingat minhyung tadi saat jeno berpamitan memakai hoodie dan celana panjang berwarna hitam dengan sepatu converse andalannya. Tapi saat pulang ia hanya memakai kaos oblong dan celana pendek jangan tanya sepatunya, karena sekarang sudah berubah menjadi dua pasang kresek putih di kanan dan hitam di kiri
"hilang ditelan kenyataan"
"lebay, sudah ayah katakan jangan terlalu banyak nonton drama"
jeno berdecak kesal, "jahat sekali"
"sebelum merebut gelas teh ini, lebih baik kamu tutup dulu gerbang rumah"
sial, ayah tau yang jeno rencanakan
jeno hanya bisa menurut, takut takut bila tidak akan dilempar sandal rumah yang jaehyun pakai, saat tengah menutup gerbang jeno melihat seorang wanita berambut hitam tengah mengintip dibalik tembok. Jeno dan wanita itu saling bertatapan, namun selang beberapa detik wanita itu kabur
"jangan berfikir untuk kabur jung jeno! ini sudah malam"
sial lagi, baru saja jeno ingin mengejar ayahnya sudah bisa menebak lagi
'wajahnya benar benar tidak asing, aku pasti sebelumnya pernah bertemu dengannya'
sesi mengobrol sudah selesai lima belas menit yang lalu, jeno juga selesai berganti pakaian agar tidak disangka gembel. Ia pergi ke dapur untuk mengisi botol minum miliknya karena dirinya suka kehausan di tengah tidurnya
baru beberapa langkah menaiki tangga, dirinya menatap hoodie miliknya yang tergeletak di sofa ruang tamu. ia merasa curiga lalu berjalan ke arah hoodie itu
ia membolak balik hoodie miliknya, "ah sial, aku sepertinya terlalu banyak menonton drama hingga curiga pada bajuku sendiri bodoh!"
"t—tunggu, ini kan.." dengan perasaan gugup ia mengambil benda kecil itu yang menempel di punggung hoodie miliknya
"sialan ini benar kamera!"
jeno menaruh botol minumnya kasar. ia segera berlari ke taman belakang rumah. mencari tongkat bisbol kebanggaannya lalu korek api miliknya
"bajingan sialan! aku akan menemukanmu, membunuhmu juga bila perlu!"
ia terus menghancurkan kamera kecil itu dengan tongkat bisbol lalu membakarnya setelah memastikan kalau kamera itu sudah hancur lebur
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramalan || Markhyuck
Fanfic°°°·.°·..·°¯°·._.· "Karena kematianmu, dapat ditukar menjadi kematiannya" Jangan salah lapak ya bahasa masih amburadul mohon dimaklumi. sedang dalam proses perombakan ∪ˍ∪🙏